benuanta.co.id, NUNUKAN – Pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah pusat, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Nunukan bergerak cepat untuk menekan agar tidak terjadi inflasi di wilayah perbatasan.
Kabid Perdagangan, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Nunukan, Dior Frames mengatakan realisasi jumlah barang dan pelaksanaan operasi pasar hingga saat ini sudah dituntaskan dengan program inflasi untuk mengatasi mitigasi BBM yang mengalami kenaikan sejak September 2022.
“Kami sudah melaksanakan pasar murah, yang dijual yakni gula, tepung minyak goreng, susu, kopi, garam dan sabun cuci, yang sudah terlaksana di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Nunukan,” kata Dior Frames, Selasa (27/12/2022).
Sedangkan untuk harga yang diambil dari distributor yang akan diberikan ke masyarakat. Kata dia, sejatinya hal tersebut sudah menjadi agenda rutin yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
“Tidak dapat kita pungkiri, kenaikan ini terdampak dari kenaikan BBM. Kita harapkan tidak ada lagi kenaikan BBM, yang kenaikan sekarang kita Tanggulangin kita cegah dengan pelaksanaan pasar murah dengan menjaga stabilisasi harga, dengan monitoring dan evaluasi,” ujarnya.
Adanya pasar murah ini akan sangat efektif sekali dirasakan oleh masyarakat karena dilakukan di tempat yang jauh dari pasar-pasar induk dengan harga yang sangat terjangkau.
“Sangat efektif yang merasakan adalah masyarakat, dan mereka sangat menunggu adanya pasar murah,” jelasnya.
Realisasi jumlah barang dalam pelaksanaan operasi pasar murah di Kabupaten Nunukan pada tahun 2022, di antaranya gula sebanyak 10,908 kilogram (kg), Tepung Gatot Kaca 3,180 kg, minyak goreng 8.534,4 liter, susu 1.848 kaleng, sabun cuci 1.914 bungkus, kopi 1.575 bungkus garam 400 bungkus dan Sasa 144 bungkus.
Tak hanya itu, item-item lainnya juga akan mengalami kenaikan seperti jasa transportasi akuntan laut, darat dan udara yang secara otomatis akan bergerak ikut mengalami kenaikan. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Yogi Wibawa