benuanta.co.id, TARAKAN – Jelang perayaan Natal 2022 Dinas Peternakan Pertanian Tanaman Pangan (Disnaktangan) Kota Tarakan, memastikan hewan ternak babi aman dan bebas dari virus African Swine Fever (ASF). Meskipun wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) sebagian sudah zona merah akibat flu Afrika pada babi ini.
“Kemarin di Berau itu juga kena itu matinya (babi) massal, begitu juga di wilayah Kaltim lainnya terkena ASF juga,” ucap Kepala Disnaktangan Tarakan, Elang Buana, Jumat (23/12/2022).
Karena itu, Tarakan sempat mengirimkan ratusan ekor babi ke wilayah Kaltim guna membantu persediaan ternak maupun daging babi. Elang melanjutkan, stok ternak babi di Tarakan masih terbilang banyak dan juga memiliki harga yang signifikan.
“Dan harganya juga sama seperti sapi, kalau dulu kan jauh bedanya lebih mahalan sapi tapi sekarang itu dengan adanya ASF harganya jadi berubah. Tarakan Alhamdulillah malah bisa mengirimkan babi kemana-mana,” lanjutnya.
Saat ini di Tarakan tercatat memiliki 5.000 hingga 6.000 ekor babi yang diternakkan. Artinya persediaan babi masih cukup dan aman dikonsumsi pada saat perayaan Natal 2022.
Pada beberapa waktu lalu, pihaknya juga sempat mendapatkan permintaan di Kawasan Industri dan Pelabuhan Indonesia untuk mengisi tenaga kerja Nasrani. Namun pihaknya masih belum bisa memenuhi karena bersamaan dengan pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) babi.
“Pengiriman babi itu biasanya 100 lebih ekor babi yang kita kirim keluar. Ya babi memang cukup banyak dibutuhkan, biasanya satu hari dapat memotong 8 ekor babi ya kira-kira 300 ekor perbulannya,” tutupnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Matthew Gregori Nusa