Pelaku Pemukul Kucing hingga Tewas Diduga Mengidap Penyakit Kejiwaan

benuanta.co.id, TARAKAN – Viralnya sebuah postingan di sosial media yang menyebut bahwa terdapat pemukulan kucing hingga tewas dari seorang pria membuat Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) memanggil kedua belah pihak.

Kapolsek KSKP, IPTU Sri Djayanti menguraikan kronologis singkat meninggalnya kucing karena dipukul itu. Awalnya, pada Selasa, 19 Desember 2022 sekitar pukul 22.30 Wita salah seorang warga memberi makan kucing tersebut.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1969 votes

Diketahui kucing tersebut adalah kucing liar tidak diketahui pemiliknya. Tiba-tiba pelaku berinisial HH datang dengan membawa sebuah pipa paralon kemudian memukul kucing yang sedang makan hingga tewas.

Baca Juga :  Terdakwa Tipikor Pembangunan Rumah Kuliner Akui Pembangunan Tak Sesuai SOP

“Akibat kejadian tersebut kemudian warga menegur pelaku ‘kenapa kamu pukul itu kucing’ tapi pelaku tidak menghiraukan dan kemudian pergi,” urainya, Rabu (21/12/2022)

Ia melanjutkan, warga kemudian mengejar pelaku yang lari sehabis memukul kucing dan sempat terjadi drama kejar – kejaran akibat kemarahan warga.

Saat itu dengan kebetulan, anggota reskrim Polsek KSKP tengah melintas dan mengamankan HH ke Polsek KSKP guna menghindari amukan massa.

Baca Juga :  Polres Tarakan Berikan Dispensasi Pengurusan SIM Mati saat Libur Lebaran

“Kita memanggil kedua belah pihak bersama keluarga untuk dilakukan klarifikasi dan dipertemukan, para pihak sepakat tidak mempermasalahkan hal tersebut mereka sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan,” lanjut perwira balok dua itu.

Berdasarkan pengakuan dari keluarga pelaku, HH memang mengalami sakit yang menyebabkan pelaku bertindak seperti itu. Tak hanya itu, HH juga sering membuat ulah dan sikap pelaku tidak seperti orang normal dan sering memukul tiang dan pos kamling.

Baca Juga :  Terdakwa Tipikor Pembangunan Rumah Kuliner Kotaku Dituntut Pidana 2,6 Tahun

“Dari klarifikasi itu juga pihak keluarga disarankan untuk memeriksakan kesehatan pelaku ke dokter psikiater,” tegasnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Matthew Gregori Nusa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *