Setelah Nunukan, Kontingen KTT Ikutan Walkout dari Kelas Quadran

benuanta.co.id, TARAKAN – Setelah kabar cabutnya Nunukan dari cabor Takraw kelas Tim Double Event lalu, kini giliran Kabupaten Tana Tidung yang ikut-ikutan walk out dari pertandingan final kelas Quadran.

Salah satu atlet Takraw asal KTT, Ari mengatakan bahwa walk outnya KTT dari pertandingan adalah soal keprofesionalan wasit saat memimpin jalannya pertandingan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1969 votes

“Kemarin waktu Nunukan itu kelas Tim Double Event mereka walk out, sekarang KTT di kelas Quadran juga walk out. Permasalahannya sama, keprofesionalan wasit yang dipertanyakan,” bebernya.

Baca Juga :  Mudik Lebaran Kepolisian Tak Temukan Calo Tiket Pelni

Pihaknya juga menyayangkan tidak ada solusi yang ditawarkan, sehingga kejadian cabutnya kontingen dari pertandingan berulang hingga dua kali.

“Kita kasihan antusias pemain, official dan pelatih dalam mengikuti porprov, kalau cara panitia dan wasit seperti ini yang dirugikan atlet kita,” tegasnya.

Lagi-lagi, bola out dari lapangan yang menjadi titik permasalahan. Ia menyebutkan bahwa penonton dan juga pemain melihat bahwa bola tersebut out namun dinyatakan masuk oleh wasit.

Baca Juga :  PSSI Layangkan Protes atas Kinerja Wasit Nasrullo Kabirov

“Sampai beredar isu wasit tidak netral dalam memimpin pertandingan,” sebutnya.

Terpisah, Sekretaris Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI), Kurnadi mengungkapkan persoalan walk outnya KTT dalam pertandingan perebutan emas di kelas Quadran kemarin dikarenakan permintaan pergantian wasit.

Kurnadi menyebut, bahwa pergantian wasit tidak dibenarkan saat pertandingan tengah berjalan.

“Di Cabor Takraw apapun resikonya tetap bertanding kecuali sebelum pertandingan itu kami bisa siasati,” tegasnya.

Ia tidak ingin mengambil resiko ke depan. Pihaknya pun tetap mengacu kepada peraturan pertandingan sepak takraw mengingat kejuaraan provinsi merupakan event olahraga resmi.

Baca Juga :  Indonesia Takluk 0-2 dari Qatar pada Laga Pembukaan Piala Asia U-23

“Jadi kalau resmi begini ya tegak lurus dengan peraturan, memang saat itu poin Tarakan sudah duluan, mungkin walk out ingin mempersiapkan tenaga di partai semifinal, karena tetap lolos semifinal kan. Itu tidak ada pengaruh karena tetap sebagai Runner up,” pungkasnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Matthew Gregori Nusa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *