benuanta.co.id, NUNUKAN – Sudah seminggu kondisi air baku di Embung Bolong di Nunukan alami krisis. Debit air dari sumber aslinya hanya menyisakan 20-30 liter.
Kasubag Produksi Perumda Air Minum Tirta Taka Kabupaten Nunukan, Muhammad Amin, mengatakan melihat kondisi saat ini secara otomatis tidak lagi bisa menyalurkan air ke pelanggan secara maksimal. Sedangkan air bersih terdapat dua pengolahan IPA wilayah Pasir Putih dan Persemaian untuk sementara.
“Kapasitas tampung embung bolong kurang lebih 500.000 meter kubik, dengan jumlah pelanggan yang terlayani sekitar 7. 400 sambungan rumah dengan dua pengolahan ipa persemaian dan ipa pasir putih,” kata M. Amin, Selasa (20/12/2022).
Sedangkan ipa persemaian sekitar 5.500 sambungan rumah, dan ipa pasir putih sekitar 1.900 sambungan rumah, jadi totalnya mencapai 7.400 sambungan.
Curah hujan diakhir tahun mengalami kekurangan membuat embung bolong mengalami kekeringan. Krisis air ini juga sempat terjadi pada tahun 2019, namun tidak separah saat ini dengan durasi cukup lama.
Untuk kedalaman air embung bolong mencapai 7 meter, saat ini sudah sangat menipis, hanya mengharapkan air dari hulu, itulah yang diupayakan untuk diolah dan disalurkan kepada masyarakat namun sangat terbatas.
Jika hanya mengolah 20 liter tidak akan bisa terlayani di pelanggan. Perumda Air Minum Tirta Taka Kabupaten Nunukan saat ini melakukan pembagian air secar gratis bagi masyarakat menggunakan tangki air, ada 5 mobil air yang membantu di lapangan.
“Air yang kita ambil itu dari sungai bilal, itu juga sudah mulai menyusut. Perumda Air Minum Tirta Taka ini juga hanya air hujan saja di harapkan,” jelasnya sekaligus mengajak masyarakat agar bijak menggunakan air. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli