Rekor Muri Berujung Maut, Tarik Tambang Ika Unhas di Makassar Telan Korban Jiwa

benuanta.co.id, MAKASSAR – Upaya Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Makassar memecahkan rekor muri tarik tambang dengan jumlah peserta terbanyak berujung maut. Seorang peserta meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.

Awalnya tarik tambang IKA Unhas diikuti kurang lebih 5.000 peserta dari alumni dan sebagian warga Makassar. Peserta yang terlibat, dibagi jadi dua tim untuk saling berlawanan, masing-masing tim diisi 2.500 peserta.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2020 votes

Tim A di posisi Jalan Sudirman sampai Jalan Ahmad Yadi atau dari menara Bosowa.

Sementara tim B dari Jalan Sudirman di depan RSIA Pertiwi sampai di antara lampu merah depan Rujab Gubernur Sulsel atau Jalan Ratulangi Makassar.

Informasinya, korban yang meninggal dunia merupakan ketua RT 01 RW 07 Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Makassar,   Masyita.

Itu ditengarai korban Masyita dalam kondisi tidak siap ketika tali tambang terbentang dan menghantam barrier atau pembatas jalan.

Ketua Panitia Tarik Tambang IKA Unhas, Rahmansyah mengaku turut berbela sungkawa atas peristiwa ini. Sebab kejadian tersebut di luar prediksi.

“Kami sudah meminta para peserta untuk selalu dengar aba-aba, sudah diinfokan ke peserta ulang-ulang untuk berbaris ikuti tali tambangnya dan untuk tidak memegang talinya. Jadi mungkin saja yang korban ini dalam posisi tidak siap karena tali tiba-tiba terbentang,” jelas Rahmansyah melalui keterangan tertulisnya.

Selain satu peserta yang meninggal dunia, Rahmansyah juga menyebutkan ada tiga peserta lain yang belum diketahui identitasnya mengalami luka-luka karena terhempas tali tambang yang panjangnya sekitar 1.540 meter.

Sementara itu beredar kabar bahwa pihak Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Makassar yang  dilibatkan menarik tali dengan mobil Damkar  usai membunyikan sirene peringatan tanda lomba dimulai. Tetapi Plt. Kepala Bidang (Kabid) Operasi Damkar Makassar, Cakrawala membantah.

“Ijin mengklarifikasi pelibatan tim Damkar dalam kegiatan itu, bahwa Damkar hanya terlibat pembunyian sirene dalam rangka memulai kegiatan tarik tambang. Dan tidak benarlah seperti isi informasi yang seakan-akan peserta tarik tambang melawan mobil damkar,” tandasnya. (*)

Reporter: Akbar

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *