BPBD Tarakan Terima Laporan 23 Titik Tanah Longsor

benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan mencatat sebanyak 23 titik terjadi bencana longsor di berbagai wilayah di Tarakan pada Kamis (15/12/2022) hari ini.

Kepala BPBD Tarakan Yonsep mengatakan yang terbaru ada kejadian tanah longsor terjadi di depan halaman gereja Toraja Jemaat Bethlem, Jalan Danau Jempang Kampung Baru Dalam Kelurahan Pamusian, Kecamatan Tarakan Tengah.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2000 votes

“Kami baru menerima laporan tanah longsor di Kampung Baru dan kami sudah menindaklanjuti diassetsmen. Berdasarkan keterangan di lapangan pagar gereja yang rentan longsor susulan. Memang ada longsor tapi tidak mengakibatkan kerusakan yang besar,” tuturnya Kamis (15/12/2022).

LONGSOR: Halaman depan Gereja Toraja jemaat Betlehem yang berlokasi Jalan Danau Jempang Kampung Baru Dalam, Keluarahan Pamusian, Kecamatan Tarakan Tengah.

Langkah pertama yang dilakukan BPBD Tarakan yaitu penanganan bencana tanah longsor bersifat sementara.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Tekankan Penanganan Volume Sampah Selama Lebaran

“Yang kedua itu kita melakukan penutupan atasnya dulu dan sifatnya teknis itu ke PU dan Perkim dan BPBD harus melakukannya lebih awal untuk pemasangan terpal dan pemasangan karung yang berisikan tanah sehingga tidak terjadi longsor susulan,” jelasnya.

Dalam waktu dekat pihaknya juga sudah merencanakan kegiatan reboisasi dengan instansi terkait di titik-titik rawan terjadi bencana longsor.

“Sudah dalam waktu dekat ini kita akan berkoordinasi kegiatan reboisasi dengan lintas organisasi DLH, Kehutanan, ada PUPR Perkim,” ujarnya.

Kemudian dari hasil pemetaan BPBD Tarakan daerah rawan terjadi tanah longsor, kata Yonsep, ada di Karang Anyar.

“Ya di Karang Anyar, Gunung Lingkas, Kampung 1 dan Sebengkok. Kalau kawasan Tarakan Utara tidak ada,” ucapnya.

Tak hanya itu, tim BPBD Tarakan juga akan melakukan langkah penanganan longsor secepatnya.

Baca Juga :  Berkat Gubernur Kaltara, Bandara Juwata Tarakan Dapat Extra Flight Arus Balik dari 2 Maskapai

“Sampai hari ini sudah 23 titik terjadi tanah longsor, kemarin 19 titik. Sudah berjalan lima hari. Dan ke depan curah hujan tetap tinggi,” bebernya.

Dengan demikian pihaknya mengimbau kepada masyarakat Tarakan tetap waspada. “Harus memahami mitigasi dini terutama warga tinggal di atas pegunungan yang di bukit-bukit jadi harus berhati-hati dengan curah hujan yang di akhir bulan ini cukup tinggi dan kita sudah sampaikan,” ucapnya.

Bahkan ia menyebut sudah menandatangani surat himbauan untuk kepada lurah se-Kota Tarakan untuk mitigasi dini kepada warganya.

“Saya sudah menandatangani surat himbauan juga untuk camat dan lurah untuk sampaikan kepada warganya,” tuturnya.

Terpisah, penjaga Gereja Toraja Jemaat Betlehem Tarakan, Tandika Dere melihat langsung kejadian tanah longsor Rabu (14/12) kemarin.

“Saat hujan turun dan pagi tadi sekitar jam 5 baru parah seperti ini, panjang longsor sampai 3 meter dan tidak ada korban,” jelasnya.

Baca Juga :  Dugaan Kebakaran di RSUD JSK, Polisi Simpulkan Korsleting Kipas Angin 

Menurutnya pondasi siring di halaman gereja tersebut kokoh dan kemungkinan karena tekstur tanah lunak.

“Atau lembek karena ada timbunan separuh ke sana sepanjang 3 meter dan tidak ada korban rumah rusak,” jelasnya.

Kemudian soal tahapan perbaikan tanah longsor di halaman depan gereja Toraja Jemaat Betlehem akan dilakukan rapat dengan majelis.

“Karena kita rapat dengan majelis dulu. Tadi ada di tinjau dari kelurahan sama bapak dewan. Ya mudah-mudahan cepat selesai penanggulangannya,” bebernya.

Adapun kerugian material tanah longsor di depan halaman gereja Toraja Jemaat Betlehem berkisar Rp 500 juta

“Itu belum termasuk perbaiki pagar lain siring lain. Masih pondasi saja paling sekitar Rp 500 juta,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor : Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *