Polairud Kaltara Simulasikan Pengamanan Pemilu Keos

benuanta.co.id, TARAKAN – Puluhan personel Polairud Polda Kaltara melakukan simulasi penjagaan pesta demokrasi 2024 mendatang. Meski masih setahun yang akan datang, latihan ini dimaksudkan agar personel dapat menguasai kemampuan dalam berjaga-jaga khususnya di wilayah perairan.

Simulasi ini seolah-olah pemilu dilakukan di sebuah desa yang dipisahkan oleh laut dengan pusat kota. Lalu, terdapat sekelompok orang yang melakukan keributan di lokasi pemilu maupun bilik suara. Personel pun segera mengamankan sekelompok orang tersebut serta melakukan pengamanan pada kotak suara.

Tak berselang lama kemudian kotak suara berhasil diamankan untuk kemudian dibawa menuju kota asal menggunakan kapal kayu. Drama perebutan kotak suara kembali terjadi dengan muculnya satu speedboat yang akan mengambil kotak suara terjadilah drama perebutan kotak suara di atas air.

Lalu, bantuan dari kepolisian perairan terus berdatangan mengejar pelaku diduga menggelapkan kotak suara. Terdapat dua macam alut yang akan bergerak yakni alut untuk perairan dan juga udara yang menggunakan helikopter milik Mabes Polri.

Baca Juga :  Dorong Keterlibatan Swasta dalam Pembangunan Infrastruktur Pariwisata Kaltara

“Mungkin simulasi ini kita lakukan untuk kemungkinan yang terburuk, yakni kejahatan dengan intensitas tinggi karena membawa senjata api juga yang mengepung kapal. Jadi perlu latihan,” ucap Kapolda Kaltara, Irjen Pol Daniel Adtyajaya.

Dalam simulasi ini personel Polairud juga dibantu oleh Brimob yang menggunakan senjata lengkap semasa kejar-kejaran dengan pelaku terjadi.

Kapolda menerangkan kendati sejauh ini belum ada permintaan pengamanan dari pihak KPU Provinsi Kaltara pihaknya akan terus melakukan persiapan. Ia menegaskan latihan dan simulasi personel untuk tidak menunggu permintaan pengamanan.

“Kita siap dari awal, kita akn latihan terus lebih lengkap lagi, mulai dari pengendalian massa termasuk ancaman teror juga. Jumlah personelnya banyak, saya tidak tahu pasti, ya hampir semua satker,” paparnya.

Baca Juga :  Rekrutmen Komisioner Bawaslu Wajibkan 30 Persen Keikutsertaan Wanita

Adapun satuan kerja yang nantinya terlibat yakni dari jajaran Polres, Polsek, TNI dan Satpol PP. Pihaknya juga melibatkan fungsi penengakan hukum yang akan langsung berada pada lingkup pilkada nantinya.

Jenderal bintang dua itu menerangkan nantinya wilayah pedalaman yang memiliki akses melalui sungai juga akan menjadi titik fokus pihaknya. “Ada strategi tertentu, dan apabila ancaman tinggi seperti simulasi saat ini kita sudah siap,” tutupnya.

Berikut alutsista yang digunakan dalam simulasi ini

  1. Helikopter Dit Poludara Baharkam Polri NBO-105-P-1107
  2. Kapal Operasi SBU – 2001
  3. Kapal Operasi SBU – 2002
  4. Kapal Operasi SBU – 2003
  5. Kapal Operasi SBU – 2004
  6. Kapal Operasi SBU – 2006
  7. Tactical 2006
  8. RIB 1001

Sekadar informasi kapal SBU sendiri merupakan kapal hibah dari Icitap Amerika tahun 2008. Memiliki panjang 9 meter dan lebar 2,6 meter, mesin out board engine Yamaha 2 x 300. Kapal juga ini memiliki kecepatan maksimal 40 knots.

Baca Juga :  PIKI Kaltara Fasilitasi Seminar Kebangsaan, Minta Masyarakat Bersatu Kembali

Rigid Hard Tube Tactical Boat/RIB 250 merupakan kapal buatan Indonesia milik Ditpolairud Polda Kaltara dengan panjang 11,5 meter lebar 1,75 meter out board engine 4 tak merk Yamaha 2 x 250 horse power. Adapun kecepatan maksimal dari kapal ini yakni 50 knots dan dilengkapi dengan mesin anti peluru.

Tactical Sea Rider adalah kapal buatan Indonesia milik Ditpolairud Polda Kaltara dengan panjang 11 meter, lebar 1,78 meter hull yang terbuat dari fiber glass out board engine Yamaha 2 x 200 horse power yang dilengkapi dengan mesin anti peluru. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *