Jakarta – Jepang telah menuliskan salah satu kisah fenomenal dalam Piala Dunia setelah balik menaklukkan Jerman dan Spanyol yang keduanya pernah juara dunia, tetapi Takuma Asano menyatakan timnya belum mencapai apa pun.
Pemain sayap Jepang ini mencetak gol kemenangan yang mengagumkan ketika Samurai Biru menumbangkan Jerman.
Langkah mengejutkan kedua Jepang saat menjungkalkan Spanyol dalam laga terakhir fase grup telah melontarkan Jepang ke babak 16 besar sebagai juara Grup E untuk menghadapi Kroasia yang finis sebagai runner up Grup F.
“Kini saya merasa ini adalah Piala Dunia yang hebat. Tapi kami belum mencapai apa pun, jadi jujur saja, menurut saya semuanya baru dimulai dari sekarang,” kata Asano seperti dikutip Reuters.
Gelandang serang Daichi Kamada yang menjadi starter dalam ketiga pertandingan fase grup malah beranggapan fakta timnya keluar dari “Grup Maut” sebagai juara grup telah membuat tim bisa mengalahkan siapa pun yang terbaik dalam ajang ini.
“Kami berhasil menjuarai grup yang sangat sulit ini,” kata dia. “Kami melaju ke babak berikutnya sebagai pemuncak grup, sedangkan Kroasia melaju sebagai runner up Tentu saja, mereka memiliki banyak pemain bagus, dan mereka tim yang bagus.”
“Tapi tim kami juga hebat, jadi saya pikir kami memiliki peluang besar untuk menang,” kata Kamada.
Kroasia sendiri mengaku terkejut oleh apa yang sudah dilakukan Jepang selama fase grup, terutama setelah mengalahkan Jerman dan Spanyol, yang membuat mereka tidak akan pernah meremehkan Jepang.
Jepang membuka pertandingan grup mereka dengan kemenangan mengejutkan atas juara dunia empat kali Jerman sebelum menundukkan juara Piala Dunia 2010 Spanyol pada laga terakhir.
Sekalipun hanya menguasai 17 persen distribusi bola saat melawan Spanyol dan 26 persen ketika menghadapi Jerman, Jepang menjadi pemenang dalam kedua laga itu.
“Mereka telah membuktikan bahwa nama besar itu bukan segalanya, sebaliknya hati dan keberanian yang lebih penting. Mereka pantas mendapatkannya dan menunjukkan kualitasnya,” kata gelandang Kroasia Lovro Majer.
Kroasia yang runner-up Piala Dunia 2018 mungkin lebih difavoritkan memenangkan laga ini, tetapi Majer menyatakan fakta Jepang bisa menumbangkan Jerman dan Spanyol adalah pesan jangan coba-coba meremehkan Samurai Biru.
“Jika saat ini Anda meremehkan orang, maka akan menjadi bumerang bagi Anda,” kata Majer. “Semua orang memainkan sepakbola yang bagus. Kami sudah menyaksikan banyak kejutan dalam Piala Dunia ini.”
Kroasia sendiri berkesempatan melanjutkan catatan bagusnya dalam babak knockout, yakni tak pernah kalah dalam fase 16 besar. Ini bisa menjadi asset dan sekaligus beban bagi Kroasia, sebagaimana halnya bisa menjadi tantangan dan kendala bagi Jepang.
Prediksi sebelas pemain pertama
Jepang (3-1-3-3): Shuichi Gonda; Takehiro Tomiyasu, Shogo Taniguchi, Maya Yoshida; Junya Ito; Hidemasa Morita, Ao Tanaka, Yuto Nagatomo; Ritsu Doan, Daizen Maeda, Daichi Kamada
Kroasia (4-3-3): Dominik Livakovic; Josip Juranovic, Dejan Lovren, Joska Gvardiol, Borna Sosa; Mateo Kovacic, Marcelo Brozovic, Luka Modric; Andrej Kramaric, Marko Livaja, IvanPerisic
Skenario pertandingan
Jepang masih akan mengandalkan serangan balik nan cepat yang mungkin menelan lagi korban besar ketika Samurai Biru yang bakal memasang formasi tiga bek tengah menghadapi Kroasia yang menurunkan tiga gelandang dan tiga penyerang dalam susunan pemainnya.
Tetapi kali ini Jepang bakal menghadapi tim yang memiliki pertahanan yang solid dan lini tengah berdisiplin tinggi yang menopang ketajaman lini serangnya.
Kroasia berusaha mempertahankan rekor tak pernah kalah dalam babak 16 besar Piala Dunia, tapi sebaliknya Jepang berusaha menembus babak ini untuk pertama kalinya dalam kesempatan keempat yang bisa membuat mereka merasakan perempat final pertama dalam sebuah putaran final Piala Dunia.
Jepang tahu bahwa menghadapi Kroasia harus tangguh dalam bertahan dan tajam saat menyerang.
Untuk itu pelatih Hajime Moriyasu memasang tiga bek tengah yang kemungkinan mengikutkan bek Arsenal Takehiro Tomiyasu setelah Ko Itakura mendapatkan kartu kuning kedua yang membuat pemain ini dikenai larangan satu pertandingan yang sayangnya dalam laga sepenting ini.
Tomiyasu akan bahu membahu bersama Shogo Taniguchi dan Maya Yoshida dalam melindungi penjaga gawang Shuichi Gonda dan menangkal invasi trisula Kroasia.
Moriyasu agak dipusingkan oleh situasi cedera yang menyelimuti gelandang Stuttgart Wataru Endo dan Takefusa Kubo sekalipun bek kanan Hiroki Sakai sudah bisa ikut berlatih bersama skuad.
Yang jelas, dia akan memainkan dua gelandang Hidemasa Morita dan Ao Tanaka sebagai poros permainan tim yang berfungsi ganda melapis lini pertahanan dan menjadi penopang serangan trio Ritsu Doan, Daizen Maeda dan Daichi Kamada di sepertiga terakhir lapangan.
Sebaliknya pelatih Kroasia Zlatko Dalic tidak dihadapkan dengan masalah cedera sehingga cenderung mempertahankan starting lineup yang menahan seri tanpa gol Belgia dalam pertandingan terakhir Grup F.
Formasi bermain dan komposisi tim saat itu berhasil menangkal serbuan serangan Belgia dan sekaligus memberi ruang kepada pemain-pemain depan dalam menciptakan peluang yang empat di antaranya tepat sasaran.
Dalic tak memiliki alasan untuk mengubahnya saat menghadapi Jepang yang sukses menjinakkan tim eksplosif seperti Spanyol dan Jerman dalam fase grup lalu.
Untuk itu Dalic akan memasang kembali trisula Andrej Kramaric, Marko Livaja dan Ivan Perisic yang disangka trio gelandang pimpinan kapten Luka Modric dalam formasi 4-3-3.
Sementara tim pertahanan akan kembali diisi kuartet Josip Juranovic, Dejan Lovren, Joska Gvardiol, dan Borna Sosa yang dalam tiga pertandingan terakhir relatif berhasil membuat nyaman penjaga gawang Dominik Livakovic.
Jika itu semua tak cukup tajam dalam membongkar pertahanan Samurai Biru dan tak cukup kuat dalam menangkal serangan Jepang, maka Dalic masih memiliki opsi di bangku cadangan yang bisa membuat Kroasia memupus impian mencapai perempat final putaran final Piala Dunia pertamanya.
Bahkan pemain-pemain seperti Bruno Petkovic, Mislav Orsic, Nikola Vlasic dan Mario Pasalic siap mengubah pendulum pertandingan ketika rencana permainan Dalic tak mencapai tujuan yang diinginkannya.
Sama-sama menurunkan tiga pemain depan yang berdiri sejajar di sepertiga terakhir lapangan menjadi jaminan laga ini sarat dengan adu serang tapi mungkin tak akan berakhir dengan hasil seri.
Sumber : Antara