benuanta.co.id, MAKASSAR – Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin melakukan kunjungan ke Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan dalam rangka membuka Muktamar ke-XV Pondok Pesantren As’adiyah, Sabtu, (3/12).
Muktamar dengan tema ‘Transformasi Nilai-Nilai Wasathiyah As’adiyah Menuju Indonesia Tangguh dan Bermartabat’, Wapres mendorong agar pesantren dapat menciptakan kemandirian umat melalui para santri, masyarakat dan Pondok Pesantren itu sendiri.
Tujuannya agar mampu mandiri secara ekonomi, sosial dan juga untuk memacu pengembangan skill, teknologi produksi, distribusi, pemasaran melalui sebuah pendekatan inovatif dan strategis melalui One Pesantren One Produk.
“Harus ada sharing science dan teknologi. Oleh karena itu, saya meminta kepada Bapak Gubernur di Sulawesi Selatan. Seluruh pesantren di Sulsel digerakkan supaya menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat,” harapnya.
Diketahui, Undang-Undang (UU) No 18 Tahun 2019 tentang Pesantren yang diharapkan dapat memberikan kontribusi dan menjadi basis bagi kebudayaan dan peradaban besar Indonesia.
Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar menjadi pusat ekonomi Islam dunia dengan peranan pesantren.
Wapres menyebutkan, bahwa pesantren yang didirikan oleh A.G.H. Muhammad As’ad telah memainkan peran yang sangat penting sebagai pesantren pusat pendidikan, dakwah, dan pusat pemberdayaan masyarakat.
“Pesantren ini telah melahirkan tokoh-tokoh yang luar biasa. Sebagai guru, pendakwah dan cendekiawan yang bergelar profesor,” sebutnya.
Tak hanya menghadiri Muktamar As’adiyah, Wapres juga melakukan silaturahmi dengan Sivitas Akademika UMI Makassar. Serta melakukan Pengukuhan Pengurus Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Provinsi Sulsel dan Launching Z-Mart UMI Baznas Sulsel.
Selaku Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Ma’ruf Amin mendorong Sulsel sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Timur Indonesia. (*)
Reporter: Akbar
Editor: Yogi Wibawa