benuanta.co.id, NUNUKAN – Karantina Pertanian (BKP) Tarakan lakukan patroli laut gabungan bersama dengan TNI AL (Lanal) Nunukan di sepanjang garis pantai perairan laut Nunukan hingga ke Sebatik perbatasan Indonesia-Malaysia, Kamis (1/12/2022).
Kepala Karantina Pertanian Tarakan, Ahmad Mansuri Alfian mengatakan, patroli yang dilakukan merupakan bentuk sinergitas pihaknya dengan Lanal Nunukan dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas berlayar dan bongkar muat di perbatasan.
“Kita lakukan patroli dengan melakukan pemeriksaan pada sejumlah kapal di beberapa titik lokasi di Nunukan hingga ke Sebatik, yang sedang melakukan aktivitas berlayar dan bongkar muat,” ujar Ahmad kepada benuanta.co.id, Jumat (2/12/2022).
Diungkapkannya, bersama dengan Lanal Nunukan, pihaknya melakukan penyisiran sepanjang garis batas perairan laut di perbatasan.
Ahmad mengatakan, dari hasil pemeriksaan gabungan yang dilakukan, tidak ditemukan adanya komoditas pertanian yang wajib lapor Karantina, sehingga kapal-kapal yang dilakukan pengecekan bisa melanjutkan kegiatannya kembali.
Ia juga menerangkan, kegiatan patroli laut yang dilakukan Karantina Pertanian Tarakan merupakan salah satu bentuk implementasi Perjanjian Kerjasama Badan Karantina Pertanian dan TNI Angkatan Laut.
Tujuan patroli pengawasan laut dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan kepada masyarakat terhadap karantina pertanian. Selain itu, pihaknya juga memberikan sosialisasi mengenai Undang-Undang Karantina Pertanian kepada para nahkoda kapal agar dapat teredukasi mengenai tugas dan fungsi Badan Karantina Pertanian.
“Kita berikan edukasi, bahwasanya saat membawa barang harus sesuai dengan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan,” jelasnya.
Ia berharap, dengan adanya patroli laut, masyarakat lebih sadar dan patuh dalam membawa komoditas pertaniannya.
Sementara itu, Komandan Lanal Nunukan, Letkol Laut (P) Arief Kurniawan menyampaikan, sejati patroli laut merupakan suatu bentuk dari pencegahan masuknya barang-barang ataupun Komoditi yang tidak melalui Karantina Pertanian.
“Ini merupakan bentuk dari keseriusan dan komitmen kita untuk menjaga sehingga tidak masuknya komoditi ilegal,” tegasnya.
Terlebih letak geografis wilayah Nunukan yang sangat memungkinkan banyaknya pintu-pintu perbatasan yang ilegal yang dilalui oleh barang-barang yang ilegal, sehingga dengan adanya patroli pengawasan diharapkan dapat mencegah masuknya komoditi tanpa izin. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Yogi Wibawa