benuanta.co.id, NUNUKAN – Pemerintah daerah selain menjamin soal ketersediaan, juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahan pangan, termasuk jajanan untuk anak di sekolah agar layak untuk dikonsumsi.
Sekretaris daerah (Sekda) Nunukan Serfianus, mengatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan aman, dalam artian memenuhi standar kesehatan yang disyaratkan, serta tidak mengandung bahan – bahan kimia yang berbahaya bagi manusia.
“Masalah pangan adalah isu strategis yang ramai diperbincangkan oleh semua kalangan. Selain soal ketersediaannya, masalah pangan yang menjadi perhatian sekarang adalah soal keamanan bahan pangan dari sisi kesehatan,” kata Serfianus, Kamis (1/12/2022).
Lanjut Serfianus, masalah ketersediaan pangan, tentu saja tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah, namun semua stakeholder harus bersama-sama untuk menjamin stok pangan tersedia bagi masyarakat. Terjamin secara kuantitas, dan terjamin harga yang bisa dijangkau oleh masyarakat.
“Kita tidak ingin stok pangannya aman, namun harganya terlalu mahal, sehingga menyulitkan masyarakat,” jelasnya.
Sedangkan ketersediaan pangan harus bisa dijamin mulai dari tingkat desa/kelurahan, di pasar – pasar tradisional, hingga toko – toko yang lebih modern. Apabila ketahanan pangan di level desa, kelurahan, dan pasar – pasar tradisional sudah baik, maka secara berjenjang pasti akan menopang ketahanan pangan pada tingkatan yang lebih tinggi.
Saat ini jajanan yang dijual di sekolah – sekolah sebagian besar kurang memenuhi standar kesehatan, mengandung pewarna, pengawet, dan bahan – bahan kimia yang jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan merugikan kesehatan. Maka tidak heran jika mendengar ada kasus anak – anak sekolah yang masih berusia muda, SMP atau SMA, sudah terkena diabetes, hipertensi, dan penyakit – penyakit kronis lain, semuanya berawal dari pola makan yang tidak sehat.
“Dengan begitu perlu adanya pengawasan di lapangan, seperti yang dilakukan oleh BPOM Tarakan saat ini,” tandasnya.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli