benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang telah disetujui bersama oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, memiliki peran penting sebagai daya ungkit pemulihan perekonomian daerah.
Wakil Gubernur Kaltara Yansen TP mengatakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua mengalami pertumbuhan sebesar 4,91 persen. Pihaknya optimis pada tahun 2023 pemerintah dapat meningkatkan capaian yang sudah ditetapkan.
“Adapun isu strategis pada tahun 2023, masih rendahnya kualitas dan daya saing SDM. Kedua masih rendahnya daya saing dan tingginya kesenjangan antar wilayah dan ketiga belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan,” ucap Yansen kepada benuanta.co.id, Rabu 30 November 2022.
Lalu isu strategis lainnya rentannya ketahanan ekonomi daerah sebagai kawasan perbatasan dalam menghadapi persaingan global. Masih rendahnya aksesibilitas dan kebutuhan pembiayaan pelayanan infrastruktur dasar yang merata dan terintegrasi.
“Belum optimalnya antar pelayanan pemerintah,” bebernya.
Kata dia, APBD 2023 akan terus di desain untuk bisa menjawab perubahan risiko dan dinamika ekonomi. Pemprov Kaltara akan terus meningkatkan produktivitas dari sisi belanja, yaitu meningkatkan kualitas SDM untuk menjawab isu strategis.
“Termasuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemberian bantuan sosial, meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,” tutupnya.(*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Ramli