benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) telah memfasilitasi penebaran perdana benur unggul Udang Windu Hawai Borneo Tiger Kaltara di Desa Bebatu, Kabupaten Tana Tidung (KTT) pada Ahad (27/11/2022) lalu.
Kepala DKP Kaltara, Rukhi Syayahdin mengatakan bersama dengan Gubernur Kaltara dan investor, sebanyak 110 ribu ekor benur unggul udang windu hawai borneo tiger kaltara ditebar di Desa Bebatu.
“Penebaran benur tersebut dilakukan untuk mempertahankan kualitas unggul borneo tiger di Kaltara,” ujar Rukhi, Senin (28/11/2022).
Dijelaskan Rukhi, harga udang sempat menjadi kontroversi hingga menimbulkan demonstrasi para petambak di Kota Tarakan.
“Hal tersebut bukan karena permainan atau disengaja diturunkan, melainkan kondisi global yang sangat mempengaruhi daya beli udang,” sebutnya.
Dimulai dari merebaknya masalah Covid-19, hingga konflik Ukraina-Russia dan resesi ekonomi global, menjadi penyebab utama kurangnya daya beli udang.
“Namun setelah dianalisa, selain kondisi global, terdapat satu kendala juga yang turut menurunkan harga udang, yaitu pada kualitas budidayanya itu sendiri,” tuturnya.
Beberapa bagian perairan Kaltara telah terjangkit virus whitespot, yakni virus yang cukup mematikan pada udang. Sehingga menurunkan daya hidup dari benur lokal itu sendiri.
Dengan penebaran benur unggul, diharapkan bisa bertahan dari virus whitespot, dan meningkatkan daya hidup Borneo Tiger Kaltara. Dari daya hidup yang hanya sebesar 10 persen, menjadi 50 persen.
“Saran dari Dirjen Perikanan Budidaya, ditambah Gubernur Kaltara yang selalu memberikan yang terbaik untuk meningkatkan kondisi perikanan Kaltara, peningkatan terhadap kualitas udang dan SDA lainnya selalu dilakukan,” sebutnya.
Rukhi lanjut menjelaskan, terdapat tiga langkah yang akan dikerjakan DKP dalam peningkatan kualitas udang di Kaltara.
“Yang pertama dan yang telah dijalankan yakni menyiapkan bibit unggul, kemudian sosialiasi para pembudidaya agar tidak menggunakan zat kimia, dan mengupayakan metode budidaya tambak dengan menanam manggrrove di sekitar tambak,” tutupnya. (adv)
Editor: Matthew Gregori Nusa