benuanta.co.id, NUNUKAN – Dunia pendidikan saat ini menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Para guru, murid, dan seluruh unsur pendidikan dituntut mampu mengimbangi laju perubahan yang begitu cepat. Terutama perkembangan di bidang ilmu pengetahuan teknologi hingga mengatasi perundungan.
“Saat ini, penerimaan sistem zonasi dalam proses penerimaan siswa baru, penggunaan perangkat handphone untuk pembelajaran, dan implementasi kurikulum merdeka belajar juga menjadi tantangan baru yang harus disikapi dengan bijak,” kata Laura, Senin (28/11/2022).
Tak hanya itu, tantangan lain yang dihadapi saat ini banyaknya masalah perundungan atau bully di sekolah.
“Masalah bully tidak bisa dianggap enteng, karena itu merupakan fenomena gunung es, sedikit yang bisa terungkap, padahal peristiwa yang tidak terungkap sebetulnya sangat banyak,” ujarnya.
Apapun bentuknya, bully menurut Laura sangat berbahaya dan berpotensi menghancurkan masa depan dari para korbannya. Mereka akan kehilangan rasa percaya diri, sulit bersosialisasi karena tidak percaya lagi dengan orang lain, dan mengalami akan merasakan trauma dalam jangka panjang.
“Saya berharap sekolah yang ada di Kabupaten Nunukan bisa menjadi pelopor bagi gerakan anti bully di sekolah. Masing-masing, tanamkan kepada siswa-siswi untuk saling menghargai. Jangan hanya karena ingin ikut trend dan ingin viral, akhirnya teman – temannya menjadi korban,” tegasnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Yogi Wibawa