Dua Desa di Sembakung Dilanda Banjir, Sejumlah Fasilitas Umum Terendam Air

benuanta.co.id, NUNUKAN – Intensitas curah hujan yang tinggi membuat air Sungai Sembakung meluap. Kondisi ini menyebabkan dua desa di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan kembali dilanda banjir sejak, Jumat (25/11/2022) lalu.

Camat Sembakung, Ridwan mengatakan, pada Ahad (27/11/2022) kemarin, tercatat dua desa terdampak akibat meluapnya sungai yang menghubungkan dua wilayah Negara Malaysia dan Indonesia.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2018 votes

“Yang terdampak yakni Desa Tagul dan Desa Atap,” ujar Ridwan kepada benuanta.co.id, Senin (28/11/2022).

Baca Juga :  Tabrakan di Perairan Sebatik, Tim Gabungan Masih Lakukan Evakuasi Perahu 

Ridwan menjelaskan, untuk Desa Tagul setidaknya ada 4 RT dan sejumlah jalanan terendam banjir. Sedangkan untuk Desa Atap ada 2 RT yakni RT 6 dan RT 7 yang berada di Dusun Tembelunu. Iya menyebut, banjir yang kerap melanda Kecamatan Sembakung tersebut merupakan banjir musiman.

“Selain karna faktor hujan, debit air tinggi juga akibat adanya air kiriman dari wilayah Nabawan Keningau, Malaysia” sebutnya.

Baca Juga :  Dua Hari Pencarian, Akhirnya 5 Motor Berhasil Dievakuasi

Dibeberkannya berdasarkan catatan Kecamatan Sembakung, sejumlah fasilitas umum turut terdampak di Dusun Tembelunu yakni sekolah dan Puskesmas Pembantu (Pustu) serta Kantor Pemadam Kebakaran Sembakung.

Sementara itu, Kasubid Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Basir, mengatakan berdasarkan catatan personel di lapangan pada Sabtu (26/11/2022) lalu, ketinggian air sungai Sembakung mencapai 4,45 meter, sedangkan batas normal untuk air sungai yakni 3 meter.

“Data per hari ini Senin (28/11/2022), ketinggian air sungai Sembakung sejak menjelang sore mencapai 4,25 meter,” jelas Basir.

Baca Juga :  Arus Balik Lebaran Rawan Perlintasan PMI Ilegal di Nunukan

Diungkapkannya, berdasarkan laporan personel di lapangan air terus mengalami penurunan di angka 15 centimeter dari hari sebelumnya 4,40 meter.

“Untuk aktivasi masyarakat di lokasi masih terhambat dan menggunakan perahu ketinting,” katanya.

Sedangkan data jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir di dua desa di Kecamatan Sembakung, Basir mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan.

“Personel kita di lapangan masih melakukan pendataan di lapangan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *