Dua Petinggi Bulog Pinrang Dicopot Soal Hilangnya 500 Ton Beras di Gudang

benuanta.co.id, SULSEL – Setidaknya ada dua petinggi Bulog Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan dicopot atas hilangnya 500 ton beras di gudang. Yakni Kepala Gudang Lampa Pekkabata Pinrang Muh Idris dan Pimpinan Cabang Pembantu Bulog Pinrang Radytio W Putra Sikado.

Keduanya dianggap bertanggung jawab terkait kasus 500 ton beras yang awalnya diduga hilang. “Sudah kami copot,” ucap Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Sulselbar Bakhtiar AS dikonfirmasi, Jumat (26/11).

Pencopotan tersebut lantaran keduanya dianggap menyalahi standar operasional prosedur (SOP) terkait 500 ton beras di gudang Bulog Pinrang. “Memang prosedurnya begitu. Kalau ada indikasi pelanggaran maka dibebastugaskan,” ungkapnya.

Diketahui mantan Pimpinan Cabang Pembantu Bulog Pinrang, Radityo Wiratama Putra Sikado mengklarifikasi terkait hilangnya 500 ton beras di gudang. Dia mengatakan, bahwa 500 ton beras tersebut dipinjamkan ke pihak rekanan, tapi tidak kunjung dikembalikan.

Adapun pihak rekanan yang dimaksud adalah CV Sabang Merauke Persada dipimpin Irfan. Radityo mengancam apabila beras tersebut tidak dikembalikan dirinya akan menempuh jalur hukum.

“Kalau memang yang bersangkutan tidak memiliki iktikad baik maka proses ini tetap berjalan dan akan masuk dalam proses hukum pidana,” kata Radityo kepada wartawan di Makassar, Jumat (25/11).

“Saya minta saudara Irfan terbuka hatinya, ada iktikad baik, terbuka bahwa hasil penjualan beras itu masih ada,” ujarnya.

Kata dia, total 500 ton beras yang dipinjam diminta dikembalikan secara utuh. Jika tidak dalam berbentuk beras, bisa dalam nominal uang hasil penjualan. “Kalau pun tidak setorkan uang, saya minta disetorkan beras kembal,” tandasnya.

Diketahui, polemik soal hilangnya 500 ton beras di Gudang Bulog Pinrang menjadi sorotan sejumlah pihak. Bahkan menyita perhatian petinggi Bulog di Pusat.(*)

Reporter: Akbar

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *