benuanta.co.id, NUNUKAN – Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Utara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat bekerjasama dengan Universitas Borneo Tarakan memberikan pelatihan vokasi pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah – Reduce Reuse Recycle (TPS3R) terhadap 46 orang di Nunukan.
Pelatihan vokasi pengelolaan TPS3R adalah Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), yang digelar di Lantai 5 Kantor Bupati Nunukan, Rabu, 16 November 2022.
Staf Balai Balai Prasarana Pemukiman wilayah Kalimantan Utara, Dwi Miftahul Zuhra Safrida mengatakan, tujuan dari pelatihan vokasi pengelolaan TPS3R untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat, pemerintah daerah, serta pengelolaan TPS3R dalam pengelolaan persampahan ekonomi sirkular.
“Pelatihan yang kita berikan kepada 46 peserta selama 4 hari, dan kita akan berikan dua metode jenis pelatihan yakni teori dan praktek di lapangan,” kata Dwi Miftahul Zuhra Safrida, kepada benuanta.co.id.
Sedangkan pelatihan teori akan dilaksanakan di hari pertama dan kedua. Sedangkan pelatihan praktik akan dilaksanakan di hari ketiga dan keempat di TPS3R Sei Fatimah, Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan, dan pada hari keempat bertempat di TPS3R Mamolo, Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan Selatan.
“Dalam pelatihan ini akan ada pengajaran betapa pentingnya membuang sampah pada tempatnya, tidak perlu di buang kelaut,” jelasnya.
Ditambah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Borneo Tarakan, Dwi Santoso, menerangkan pelatihan ini merupakan salah satu bantuan prasarana pengelola untuk belajar lebih jauh dalam pengelolaan TPS3R, sehingga diharapkan bisa mengikuti SOP sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan bisa berjalan secara sistematif.
“Kita berharap TPS ini bisa menjadi sarana dari masyarakat untuk kegiatan lain,” jelasnya.
Kata Dwi Santoso, ini bukan hanya sekadar pelatihan, tapi ada juga dari pendamping fasilitator program Kotaku.
Sementara itu Staf Ahli Bupati Nunukan Bidang SDM dan Kesra, Masniadi, menyambut baik kegiatan pelatihan vokasi pengelolaan TPS 3R tersebut. Dengan pelatihan ini, kata dia, masyarakat diharapkan makin sadar bagaimana cara mengelola sampah secara baik.
“Mulai menerapkan reduce, recycle, dan reuse, atau mengurangi sampah, mendaur ulang, dan menggunakan kembali sampah – sampah yang masih bisa dimanfaatkan.
Jika masyarakat bisa sadar sampah, maka saya yakin volume sampah di masyarakat akan bisa berkurang secara signifikan, dan sampah-sampah yang ada bisa memberikan nilai positif bagi masyarakat,” ujarnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Yogi Wibawa