3 Calon Ketua DPD KNPI Kaltara Mencuat, Siapa Saja?

benuanta.co.id, TARAKAN – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalimantan Utara (Kaltara) akan melakukan pemilihan nakhoda baru. Pendaftaran ketua DPD ini juga telah dibuka sejak Selasa, 15 November hingga Kamis, 17 November 2022.

Ketua DPD KNPI Kaltara, Komaruddin mengatakan, seiring dengan padatnya aktivitas dirinya sebagai ketua maka kehadiran ketua baru sangat diperlukan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1554 votes

“Insyaallah akan November ini kita laksanakan, kita undang juga DPD II se Kalimantan Utara, secara teknis semuanya tidak ada masalah,” katanya, Selasa (15/11/2022).

Ia menegaskan pemilihan lokasi Musyawarah Daerah (Musda) nantinya akan digelar di Sebatik. Hal ini sudah jauh-jauh hari pihaknya persiapkan. Saat ini juga telah dibentuk Steering Committee (SC) untuk menentukan tanggal pasti acara Musda.

Terpisah, Ketua Steering Committee (SC) terpilih, Ali Sadat menjelaskan kesiapan perangkat Musyawarah Daerah (Musda) telah pihaknya siapkan. Termasuk persiapan pembukaan pendaftaran ketua baru DPD KNPI Kaltara.

“Kita ada 7 SC, kalau calon sampai saat ini belum ada. Kita baru mau buka pendaftaran yang pertama OKP peserta yang akan mengikuti Musda. Syaratnya surat mandat, SK masih berlaku dan bendera OKP,” sebutnya.

Tak hanya itu, DPD kabupaten/kota juga harus melampirkan SK kepengurusan untuk mengikuti Musda yang akan digelar di Sebatik itu.

Ia melanjutkan, untuk persyaratan ketua baru sendiri sesuai dengan Anggaran Dasar Rumah Tangga KNPI Pasal 7 Ayat 2 terdapat 5 syarat.

“Nanti kami yang verifikasi, calon nya untuk yang masuk ke meja kami belum ada. Tapi kalau yang berkeinginan itu ada 3 orang, tapi belum masuk ke meja steering committe, cuma statement mau maju saja,” bebernya.

Ketiga nama tersebut di antaranya Andi Mulyono, Effendi Gunardi dan Akbar Syarif.

“Hari ini sampe tanggal 17, kita buka jam 16.00 sore ini dan tanggal 17 kita tutup sampe jam 12 malam. Ini termasuk juga untuk pendaftaran Musda,” tukasnya.

Lebih lanjut ia menerangkan untuk pemilihan lokasi Musda yang digelar di Sebatik sendiri bukan tanpa alasan. Menurutnya, dengan menggelar Musda di wilayah perbatasan, tamu dari pemerintah pusat yang diundang mengetahui kondisi Kaltara yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia.

“Tarakan sudah sering kali, Bulungan juga, Malinau dan KTT pernah, Nunukan yang belum. Karena perbatasan juga maka kami kegiatan Musdanya di Sebatik. Biar tamu-tamu bisa lihat langsung ujung Kaltara yang berbatasan dengan Kaltara. Kita juga mau tidak dikatakan mengkotak-kotakkan kegiatan yang fokus di satu tempat gitu,” pungkasnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *