benuanta.co.id, TARAKAN – Para pemuda di Kota Tarakan diajak membentuk kelompok – kelompok diskusi dalam menggagas pembangunan di Bumi Paguntaka.
“Menurut saya kelompok diskusi pembangunan kota Tarakan itu harus terus dilakukan dan hal tersebut sering saya ingatkan kepada teman-teman mahasiswa, organisasi pemuda karena studi klub adalah melahirkan ide-ide gagasan yang terbaik pembangunan daerah ini,” kata Khairul Senin (1/11/2022) malam.
Ia pun sangat menyayangkan ketika pemuda-pemudi di Kota Tarakan sering berkumpul berjam-jam pada satu tempat tapi tidak menemukan inti apa yang di diskusikan.
“Jangan sampai kita sering kumpul hingga tidak karu-karuan ya, akibat belum ketemu konsep utama pembahasannya,” ungkapnya.
Sehingga pihaknya berharap ketika salah satu pemuda-pemudi punya tekad dan niat baik untuk pembangunan Kota Tarakan, sekiranya punya pokok diskusi jangka panjang bersama rekan lainnya.
“Katakanlah topik peran pemuda ke depan, walaupun menyerempet ke mana-mana itu hal biasa di dalam diskusi dan anggap saja hal tersebut gagasan. Sebab mereka pun harus tahu situasi masa kini sudah berubah karena hal tidak pasti harus diantisipasi di Kota Tarakan,” bebernya.
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi IV, Deddy Yevri Hanteru Sitorus menambahkan pertemuannya bersama pemuda-pemudi Kota Tarakan bertujuan sambung rasa.
“Ya sambung rasa silaturahmi saya pikir ini mimpi saya dari dulu. Saya ingin membuat rumah aspirasi cukup besar. Karena memang saya berharap ada tempat buat anak-anak muda bisa berkumpul tanpa memperhatikan latar belakang partai politik. Tapi ternyata belum bisa kalau orang lihat Deddy Sitorus orang PDI Perjuangan padahal bukan seperti itu,” ungkapnya.
Harapan ke depan acara diskusi selanjutnya, Sitorus ingin bertemu lebih dekat lagi dengan pemuda Kota Tarakan.
“Saya juga sebagai anggota DPR RI bisa langsung berinteraksi sehingga bisa mendapat informasi dari tangan pertama aspirasi mereka apa kegundahan mereka apa yang mereka inginkan,” tuturnya.
Karena selama ini ketika melaksanakan kegiatan kunjungan kerja dari desa ke desa di Provinsi Kaltara yang selalu hadir orangtua.
“Anak-anak muda jarang sekali, jadi saya kira ini penting bisa menjadi forum untuk inspirasi bagi kami, koreksi dan kritik bagi kami juga saya bisa menyampaikan yang menjadi pikiran saya yang sudah dikerjakan tapi ini bukan forum politik tapi forum intelektual,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor : Nicky Saputra