Sempat Merangkak Naik, Harga Rumput Laut Anjlok Lagi, Sekarang Kisaran Rp 20 ribu/Kg

benuanta.co.id, NUNUKAN – Setelah sempat merangkak naik, kini harga rumput laut di Nunukan selama satu bulan terakhir terus alami penurunan harga. Bahkan, harganya sudah menyentuh Rp 20 ribu/kilogram sejak 29 Oktober 2022.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Pedagang Rumput Laut Nunukan, Kamaruddin mengatakan sudah sekitar satu bulan terakhir harga rumput laut mengalami penurunan harga secara bertahap.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2046 votes

“Harganya turun perlahan-lahan. Dari harga Rp32 ribu turun Rp30 ribu. Lalu turun lagi Rp27 ribu, Rp25 ribu, Rp23 ribu dan sekarang turun menjadi Rp20 ribu/kg,” ujar Kamaruddin kepada benuanta.co.id, Ahad (30/10/2022).

Baca Juga :  Imigrasi Masih Periksa Intensif WNA Pembawa Kosmetik Ilegal dari Malaysia

Menurutnya, dua bulan lalu harga rumput laut di Nunukan pernah menyentuh di atas harga Rp40 hingga Rp42 ribu per kg. Bahkan, harga ini diklaimnya tertinggi sepanjang sejarah rumput laut di Nunukan.

“Nah, di saat itu harga sempat anjlok, tapi berlahan naik hingga mencapai Rp 32 ribu, tapi sekarang turun lagi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Demplot Pupuk Kaltim Tingkatkan Produktivitas Cabai Bolmut hingga 67 Persen

Bahkan, Kamaruddin mengungkapkan, sudah selama 10 hari terakhir harga rumput laut bertahan di harga Rp 20 ribu per kilogram.

Dikatakannya, ada beberapa alasan anjloknya harga rumput laut di Nunukan, salah satunya beberapa daerah lain sudah mulai masuk musim panen, sehingga pasokannya mulai melimpah.

Kendati begitu, dirinya berharap agar para petani rumput laut di Nunukan tak putus asa dan terus meningkatkan kualitas rumput lautnya. Sebab, kata Kamarudin, jika kualitas rumput laut bagus bisa mempengaruhi kenaikan harga.

“Contoh, kadar kering itu standar yang biasa kita kirim itu 40-45 persen. kalau mau yang lebih bagus lagi kadar ekspor 30-35 persen. Tapi, kalau di atas 45 persen atau 50 persen, bisa dibilang masih basah. Ini yang jatuh harga,” jelasnya.

Baca Juga :  Ekomoni Kaltara 2023 Meningkat Didorong Pertumbuhan Seluruh Lapangan Usaha

Hanya saja, Kamaruddin mengakui masih kesulitan untuk meratakan kadar kering untuk petani rumput laut di Nunukan. Sebab, hingga saat ini belum ada peralatan maupun orang ahli dalam bidang tersebut di Nunukan. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Matthew Gregori Nusa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *