benuanta.co.id, NUNUKAN – Kasus tuberculosis (TBC) pada anak terbilang cukup banyak ditemukan di Nunukan. Hal tersebut disampaikan oleh dokter spesialis anak RSUD Nunukan, dr. Soleh, Sp.A.
kata dr. Soleh, TBC pada anak biasanya ditulari dari orang yang ada di sekitarnya. TBC anak sesama anak tidak menular, namun jika sudah terpapar dari orang dewasa bisa berefek sebaliknya.
“Anak mereka terkonfirmasi TBC itu dari rumah, karena adanya interaksi anak dan orang tuanya,” kata dr. Soleh kepada benuanta.co.id.
Jika anak sudah terkonfirmasi TBC, akan disertai penyakit seperti demam, batuk dan kesulitan naik berat badan, bahkan ada yang bisa berdampak menjadi gizi buruk.
Dijelaskan dr. Soleh, anak di bawah umur 5 tahun jika terkena asap rokok akan cepat reaksinya terjadi infeksi pada paru-paru.
“Kita sudah sering kali ingatkan ke orang tua, jika merokok jangan dekat anaknya,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Promosi Kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan Dinkes P2KB Nunukan, Nur Madia mengatakan, warga Kabupaten Nunukan yang terkonfirmasi virus TBC secara keseluruhan sebanyak 240 orang, di antaranya adalah anak-anak dan semuanya dalam tahapan pengobatan/perawatan.
“Dari 240 orang ini ada sekitar 27 anak yang terkonfirmasi, ini data per 28 Oktober 2022,” jelasnya.
Jika dibandingkan dengan tahun 2021, pasien terkonfirmasi TBC di Kabupaten Nunukan terbilang lebih sedikit, yakni 211 orang dan termasuk anak-anak 31 ada selisih 29 orang pada Oktober 2022.
“Saya kira, kalau masyarakat kita mampu mengubah pola dari yang biasa saja hingga mengubah dalam pola hidup sehat, saya kira penyakit menular itu bisa kita tekan. Kuncinya pola hidup sehat,” imbuhnya. (*)
Data Terkonfirmasi TBC Dinkes P2KB Nunukan:
• Tahun 2021
Jumlah penderita TB: 211
Jumlah yg sdg dlm pengobatan/perawatan: 211
Jumlah Penderita anak-anak: 31
• Tahun 2022
Jumlah penderita TB: 240
Jumlah yg sdg dlm pengobatan/perawatan: 240
Jumlah Penderita anak-anak: 27
Reporter: Darmawan
Editor: Matthew Gregori Nusa