benuanta.co.id, SULSEL – Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia ikut dilibatkan melakukan pengawasan proses tahapan kontestasi politik di 2024. Itu berdasarkan sertifikat yang diterima Kopel dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI yang menjadi bukti sebagai lembaga pemantau pesta demokrasi mendatang.
Salah satu fokus Kopel pemantauan tersebut, yakni potensi terjadinya politik uang serta berita bohong atau hoaks. Hanya saja, untuk saat ini Kopel fokus terhadap tahapan verifikasi peserta Pemilu dan penyediaan data partai politik.
“Juga sedang fokus pada ketersediaan mekanisme internal Bawaslu dalam mengantisipasi dan menangani informasi-informasi palsu dan bohong yang akan banyak beredar selama Pemilu 2024,” kata Direktur Kopel Indonesia kepada benuanta.co.id melalui pesan singkat, Anwar Razak, Kamis, (27/10).
Menurut Anwar, selama proses pemantauan tahapan Pemilu 2024, pihaknya juga membuka layanan pengaduan dari masyarakat. Kemudian daerah yang menjadi titik fokus Kopel adalah Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Banten, serta tidak menutup kemungkinan akan bertambah.
Adapun tupoksi Kopel jika ada temuan dugaan pelanggaran Pemilu akan diteruskan ke Bawaslu untuk ditindaklanjuti.
“Potensi money politiknya terjadi saat kampanye dan hari H (hari Pemilihan,red). Nanti Kopel akan sampai di situ, pelaporannya ke Bawaslu. Nanti disitu akan dikawal proses tindaklanjut laporannya. Kopel akan membuka pengaduan untuk publik juga,” ungkap Anwar.
Untuk mengoptimalkan pemantauan ini, Anwar mengemukakan, Kopel Indonesia telah menyiapkan sejumlah pemantau Pemilu atau SDM yang memiliki pengalaman di Pemilu sebelumnya.
” Juga seiring dengan berlangsungnya tahapan Pemilu akan ada ada juga penambahan relawan pemantau,” jelas Anwar.(*)
Reporter: Akbar
Editor: Ramli