benuanta.co.id, NUNUKAN – Warga Krayan mempertanyakan hingga saat ini belum juga menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) akibat pengalihan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) awal September 2022.
Kornalius Tadem, salah seorang Warga Krayan mengaku heran hingga saat ini warganya belum menerima sebagai penerima BLT-BBM, padahal di daerah lain sudah menerima.
“Sampai hari ini, Senin 24 Oktober 2022 BLT-BBM masyarakat belum ada yang terima,” kata Kornalius Tadem kepada benuanta.co.id.
Namun keterlambatan pembayaran itu belum mereka ketahui apa penyebabnya. Padahal warga juga sudah kesulitan dampak dari kenaikan BBM. Berdasarkan instruksi Presiden Jokowi bantuan harus segera disalurkan secara merata bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dia juga menyayangkan karena harga BBM di wilayah Krayan juga sangat tinggi mencapai Rp 50.000 per liter di jual per botol, paling murah Rp 30.000- 35.000.
Menyikapi persoalan tersebut, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kabupaten Nunukan, Faridah Aryani mengatakan, terkait persoalan itu pihaknya akan melakukan pengecekan, karena bantuan BLT-BBM itu langsung disalurkan melalui Kantor Pos.
“Nanti kami tanyakan hal tersebut, ada sekitar 400 kepala keluarga (KK) yang belum terima, tapi akan kami cek dulu,” ujarnya.
BLT-BBM ini baru satu kali pencairan. Faridah Aryani juga menerangkan BLT sembako Rp 200.000 satu bulan, sedangkan BBM Rp 300.000 itu dua bulan. “Jadi mereka itu terima di Kantor Pos sebesar Rp 500.000,” pungkasnya.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli