Sering Dikeluhkan Masyarakat, DPRD Tarakan Soroti Fasilitas TPS 3R

benuanta.co.id, TARAKAN – Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Reduce, Reuse and Recycle (3R) yang dibangun di wilayah RT. 19 tak henti-hentinya mendapat sorotan. Pasalnya, sejak awal berdirinya TPS 3R ini sudah mendapat kontra dari masyarakat sekitar.

Ketua Komisi III DPRD Tarakan, Muhammad Hanafia mengatakan sebulan sejak berdirinya TPS tersebut pihaknya melakukan peninjauan yang mana didapati hasil belum adanya aliran air atau PDAM dalam pengolahan sampahnya.

Tak hanya itu, listrik dan drainase juga belum diperbaiki pasca aktifnya TPS tersebut.

“Akhirnya kita tegur, Alhamdulillah setelah kita tegur PU dan DLH. Selama seminggu itu RDP dan kita follow up sekarang sudah bagus, termasuk drainase sudah diperbaiki,” bebernya, Senin (24/10/2022).

Sebelumnya aktivitas penyiraman di TPS 3R sempat dikomplain warga karena air sampah sampai di jalan raya. Tentu hal ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.

Baca Juga :  Satlantas Tarakan Siapkan Edukasi RHK, Fokus Bangun Budaya Tertib di Lampu Merah

Hanafia menegaskan saat ini sudah tak ada lagi komplain dari warga menyoal hal tersebut.

“Air-nya sekarang langsung ke parit, kan sekarang itu langsung ke parit jadi mengurangi bau,” tegasnya.

Begitupun dengan aliran air atau PDAM dan listrik juga sudah terpasang dengan baik. Ia mengatakan, ketiga poin ini pihaknya utamakan karena merupakan kunci dari kenyamanan masyarakat sekitar.

“Bagaimana bisa pembersihan TPS 3R kalau airnya kurang, bagaimana memompa kalau tidak ada listrik, itu poin yang dikeluhkan masyarakat,” tuturnya.

Lebih lanjut Hanafia membeberkan, untuk pihak kelurahan dan DLH untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warga sekitar. Pihaknya menilai bahwa selama ini sosialisasi dan edukasi kedua pihak tersebut ke masyarakat sangat kurang. Sehingga warga kurang memahami tujuan pendirian TPS 3R ini.

Baca Juga :  PT PRI Mengucapkan Selamat Hari Jadi Kota Tarakan Ke-28 Tahun

“Jangan sampai dianggap seperti tempat pembuangan sampah, padahal kan hanya memilah. Ya sebenarnya tidak etis dibangun dilingkungan warga tapi dimana lagi, kita harus maklumi Tarakan padat,” bebernya.

“Jangan sampai TPS jadi fasilitas nya kurang dan keluhannya masih kurang. Begitu juga dengan warga, namanya barang baru ya kita perlu perbaiki, kita yakin pemerintah juga akan memperbaiki bertahap,” lanjut dia.

Selain TPS 3R Sebengkok, terdapat pula TPS 3R diwilayah Kampung Empat. Menurutnya, di sana lebih baik karena jauh dari pemukiman masyarakat. Pihaknya juga akan segera memberikan usul terhadap dinas terkait bagaimana pengelolaan TPS 3R di luar daerah.

Baca Juga :  Polres Tarakan Libatkan Pramuka untuk Pengamanan dan Aksi Kemanusiaan di Nataru 

“Di Bogor kemarin, konsepnya itu yang mau kita adopsi. Jadi kalau kita mau program sudah jelas itu memisahkan jenis sampah tetapi ada teknis tertentu yang mungkin lebih canggih dan efektif. Kalau di Bogor sampah organik dan lainnya itu di pisah sejak dari rumah tangga, dan yang sudah dijual itu dibeli memang dari rumah,” paparnya.

Kemudian untuk sampah organik sendiri, dibuat Magot yang berguna untuk memberi makan bebek, ikan dan lainnya. Hal ini cukup efektif karena menghilangkan bau dari sampah organik. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Matthew Gregori Nusa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *