benuanta.co.id, TARAKAN – Guna mengatur tata ruang di lingkungan RSUD dr. H Jusuf SK, penerapan sistem parkir menggunakan barier gate atau e-ticketing akan segera dilakukan. Sistem parkir itu masih tahap sosialisasi kepada masyarakat yang hendak berkunjung menerapkan sistem satu arah.
Wadir Umum RSUD dr. H Jusuf SK, Andre Junianto mengatakan pada dasarnya sistem ini dilakukan untuk memperhatikan jalur ambulance ketika kondisi darurat.
“Kan jalur masuk dan keluar di RSUD ini kan kecil ya, kalau ada yang tidak sengaja parkir atau nurunin pasien di situ itu kan otomatis menghambat, apalagi pas masih dua arah itu antrenya panjang,” katanya, Kamis (20/10/2022).
Saat ini pihaknya telah menata sementara sistem satu arah dengan jalur masuk melalui sebelah kiri dan keluar di sebelah kanan. Ke depan pihaknya akan segera mempermanenkan dengan alat-alat perparkiran seperti plang atau portal parkir.
“Seperti yang di bandara itu, alat perparkiran kita kerjasama dengan Bankaltimtara. Kita minta arahan juga ke pemilik dalam hal ini Gubernur, beliau mengarahkan kerjasama itu dengan Bankaltimtara,” paparnya.
Nantinya, pengelolaan akan langsung dipegang oleh pihak RSUD dr. H JSK sendiri. Andre melanjutkan pembayaran sendiri nantinya akan menggunakan tunai dan Qris untuk non tunai.
“Kita masih pola dulu, tapi tidak buru-buru. Nanti dekat masjid itu pintu masuknya,” sebutnya.
Sementara untuk jalur ambulance sendiri pihaknya akan membuat satu arah melalui pintu masuk sebelah kanan dari IGD. Saat ini pintu masuk tersebut juga masih dalam tahap pembangunan yang juga akan ada pos jaga khusus jalur ambulance.
Ia melanjutkan sebenarnya masih terdapat ruang yakni lahan di depan rumah sakit. Namun dari pihak provinsi belum dapat melakukan pembangunan dikarenakan lahan tersebut masih masuk ke dalam aset Kota Tarakan.
“Kemarin sih dari PU minta dihibahkan agar provinsi yang bangunkan jalannya. Itu jalannya dari depan jadi kalau kita dari PMI sebelum kita belok kiri ke rumah sakit dia pas di depannya jalannya itu ada beberapa meter tembus sampai ke depan,” bebernya
“Ya kita pengennya dihibahkan karena untuk fasilitas umum, provinsi juga tidak bisa berbuat apa-apa kalau itu masuk dalam asetnya kota,” lanjutnya.
Adapun simulasi ini pihaknya akan terus lakukan hingga didapatkan kesepakatan menyoal alat parkir beserta pos dari pihak Bankaltimtara.
“Rencana di bulan ini tapikan itu maunya kami, kalau bisa dibilang kami kembalikan lagi ke Bankaltimtara. Kalau tidak salah (info) dari Kanwilnya itu alatnya masih dalam proses pemesanan,” pungkasnya. (adv)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa