benuanta.co.id, TARAKAN – Kebakaran rumah di Jalan Kweni RT 11 Nomor 32 Kelurahan Kampung Empat, Kecamatan Tarakan Timur pada Ahad (16/10/2022) menyisakan kesedihan mendalam. Kebakaran tersebut menelan korban jiwa seorang gadis kecil berinisial RZ (8).
Kepala Satpol PP dan PMK Kota Tarakan, Hanip Matiksan melalui Kasi PMK Kota Tarakan Irwan mengatakan petugas mako kampung 1 menerima laporan kebakaran rumah dari bapak Yono warga setempat pukul 01.23 WITA.
Petugas tiba pukul 01.30 WITA, karena api telah dipadamkan warga setempat, petugas langsung mengevakuasi 1 korban jiwa yakni RZ (8) dan 1 orang berinisial BI (53) mengalami luka bakar,” ungkapnya.” ucap Irwan kepada benuanta.co.id Minggu (16/10/2022).
Sementara itu, diakui selama melakukan proses evakuasi mengalami kendala karena objek rumah kebakaran jauh dari akses jalur yang bisa dilalui oleh mobil PMK.
“Kendala tentu ada karena objek terbakar jauh dari akses jalur yang bisa di lalui oleh mobil Damkar, kendala lain alat komunikasi PMK (HT) sudah tidak bisa terpakai, PMK sudah mengajukan peremajaan alat komunikasi dan peralatan rescue tetapi tidak disetujui oleh Tim Anggaran kota, walau hujan lebat disertai petir tidak menyurutkan personil PMK terjun langsung ke Tempat Kejadian Kebakaran,” pungkasnya.
Kronologi Menurut Warga Setempat
Terpisah, Daryono, Ketua RT 11 menjelaskan sebenarnya kebakaran ini terjadi sekira pukul 00.00 WITA. Namun ia baru menerima informasi pada 01.30 dan langsung menuju lokasi kejadian.
“Saya datang ke sana apinya sudah padam, sudah ada dari pihak pemadam dan kepolisian,” tuturnya, Senin (17/10/2022).
Adapun di rumah tersebut terdapat 5 orang yang pada saat itu tertidur di ruangan yang berbeda. Termasuk RZ tidur di kamar yang berbeda dengan sepupunya yang juga seusianya.
“Diajak keluar tapi tidak mau keluar, tapi dia (korban RZ) juga memanggil-manggil bapaknya, mungkin sudah ajalnya, belum tahu juga api dari mana tapi katanya dari kamar,” bebernya.
Daryono melanjutkan, proses pemadaman ini pun juga dilakukan oleh warga sekitar dengan alat seadanya. Sementara RZ langsung dibawa ke rumah sakit untuk persiapan peristirahatan terakhir.
Hasil Penyelidikan Kepolisian
Kanit Pidana Umum Satreskrim Polres Tarakan, IPDA Muhammad Farhan mengatakan kejadian kebakaran ini terjadi pada saat seisi rumah sedang beristirahat malam. Tiba-tiba terdapat api besar yang diduga berasal dari gudang.
“Cuma malam itu gudang itu dipakai anak-anak tidur, ada 3 orang anak-anak tidur di dalam situ. Korban yang meninggal dunia sama 2 orang sepupunya nginap disitu,” bebernya.
Farhan menguraikan, melihat api sudah besar seuruh anggota keluarga yang ada di dalam panik dan langsung menuju keluar rumah. Nahasnya, RZ pada saat itu tertinggal di dalam disertai teriakan minta tolong.
“Dikira pada waktu itu yang minta tolong tetangganya, ternyata anaknya. Begitu padam, petugas masuk didapati ada jenazah anaknya disitu, orang tuanya panik langsung keluar dikira anaknya juga keluar karena sepupu-sepupunya keluar juga sudah,” urai dia.
Pihak kepolisian juga telah melakukan olah TKP didapati hasil sumber api dari korsleting listrik karena instalasi listrik pada lampu yang terkena percikan air saat hujan deras terjadi.
Pihak kepolisian juga telah mengamankan lampu, kabel, dan pipa sebagai barang bukti dalam kebakaran yang memakan korban jiwa ini.
“Yang dimintai keterangan ya keluarga cuma ya sementara saja karena masih berduka, sama tetangga sekitar juga. Pas malam itu juga ada anggota yang jaga ke sana,” tutupnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi/Endah Agustina
Editor: Matthew Gregori Nusa