Transaksi E-Commerce Tumbuh Positif

Oleh:
Dr. Ana Sriekaningsih.,S.E.,S.Th.,M.M
Dosen STIE Bulungan Tarakan
Anggota Forum Komunikasi Akademisi Penulis Populer Kebijakan Bank Indonesia

 

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2020 votes

Di era sekarang, dunia digitalisasi telah bertumbuh pesat hampir segala hal dapat dikendalikan dari berbagai tempat melalui jaringan internet dengan perangkat smartphone. Mobilitas manusia dalam aktivitas sehari-hari sangat dimudahkan, termasuk dalam dunia usaha bisnis yang berdampak pada perputaran atau pertumbuhan ekonomi. Perkembangan pesat internet dan teknologi, melahirkan berbagai peluang dalam bisnis. Digitalisasi mempengaruhi aspek ekonomi, mengubah perilaku transaksi secara individu maupun perusahaan, dan mengubah cara konvensional, termasuk sektor keuangan. Semua dimulai dari digitalisasi, baik itu komunikasi, entertainment, commerce, transportasi, pendidikan, kesehatan, pembayaran, dan keuangan. Adanya teknologi yang semakin baik dan mapan dengan transaksi yang semakin mudah serta cepat, menjadi pilihan masyarakat dan sangat membantu akselerasi bisnis digital.

E-commerce atau perdagangan elektronik merupakan model bisnis untuk perusahaan maupun individu bisa membeli atau menjual dagangannya melalui internet yang dilakukan secara online. Hampir semua produk dan jasa tersedia di internet, baik itu fashion, music, peralatan rumah tangga, tiket pesawat, tiket kereta, hampir semua jasa transportasi ada di e-commerce. Konsumen sangat mudah mencari atau memilihnya tanpa harus keluar rumah, cukup dalam satu genggaman.

Oleh karena itu, maka tidak mengherankan jika banyak pelaku bisnis yang mulai beralih menjalankan bisnis melalui model elektronik. Bisnis melalui internet selain potensi pasar yang besar, juga memberikan kemudahan jangkauan tanpa batasan geografis. Begitu pula kemudahan dalam mendapatkan pelanggan, tidak memerlukan fisik untuk tempat berjualan selayaknya toko, dan sebagainya.

Beberapa jenis transaksi di dalam E-commerce:

– E-Commerce Business to Business ( B2B/Bisnis ke Bisnis)

Jenis e-commerce ini menjalankan bisnis yang dilakukan oleh dua belah pihak yang sama-sama memiliki kepentingan bisnis. Dan kedua belah pihak ini saling mengerti, mengetahui serta memahami bisnis yang dijalankan.

– E-commerce Business to Consumer (B2C/Bisnis ke konsumen)

Jenis e-commerce yang ini dilakukan oleh pelaku bisnis dan konsumen. Transaksi ini dilakukan layaknya jual-beli biasa. Konsumen mendapatkan penawaran produk atau jasa secara online

– E-commerce C2C {Konsumen ke konsumen)

C2C merupakan transaksi yang dilakukan oleh konsumen ke konsumen, biasanya sering dilakukan menggunakan seperti halnya Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan sejenisnya.

– Consumen to Business (C2B/Konsumen ke bisnis)

e-commerce C2B kebalikan dari B2C, yang mana konsumen terakhir bertindak sebagai penjual dan perusahaan bertindak sebagai pembeli.

Perkembangan E-Commerce

Mengutip hasil Rapat Dewan Gubernur (RGD) September 2022, bahwa e-commerce mengalami pertumbuhan positif, dimana tren peningkatan terus menerus tumbuh positif. Transaksi e-commerce pada Agustus 2022 meningkat baik secara volume dan nominal masing-masing sebesar 19,66% (yoy) dan 22,11% (yoy). Peningkatan volume dan nominal tersebut didukung oleh adanya peningkatan jumlah pembeli E-commerce yang meningkat 33,4% (yoy). Peningkatan pada pembelian E-commerce didominasi oleh produk katagori barang skunder yang terus meningkat. Adapun peningkatan barang skunder tersebut, tiga teratas yang paling banyak dibeli pada E-commerce yaitu produk fashion, personal care dan kosmetik, serta rumah tangga dan kantor. Peningkatan pembelian secara online ini dikarenakan kemudahan bertransaksi dan pemilihan produk yang sangat bervariasi. Adanya peningkatan transaksi tersebut, dibarengi dengan berbagai metode pembayaran. Secara volume, metode pembayaran didominasi oleh penggunaan Uang Elektronik ( EU), COD/tunai, dan transfer Bank. Sedangkan secara nominal, metode pembayaran didominasi oleh transfer bank, EU, dan kredit tanpa kartu. Namun berdasarkan pangsa, metode pembayaran EU baik secara volume dan nominal mendominasi tumbuh tertinggi.

Dukungan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang memiliki otoritas system pembayaran adalah memastikan ketersediaan infrastruktur bagi masyarakat dan dunia usaha yang selaras dengan tuntutan era digital.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *