Tanam 10.000 Bibit Cabai untuk Kendalikan Inflasi

TARAKAN – Beberapa waktu yang lalu Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mengikuti rapat yang dipimpin Presiden RI Ir. Joko Widodo terkait langkah antisipatif dalam pengendalian inflasi di daerah. Dalam hal ini Provinsi Kaltara memperoleh jatah 10.000 bibit cabai.

Pemprov Kaltara bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) menggelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang berkolaborasi dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kaltara dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dalam mengelola inflasi dari sisi suplai secara integratif, masif dan berdampak nasional.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1590 votes

Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal A Paliwang, SH. M.Hum, yang hadiri acara GNPIP menyampaikan bahwa kegiatan yang diketahui menjadi kick off Gerakan Tanam Cabai Sejuta Pohon merupakan upaya yang dilakukan TPID se-Kaltara dalam pengendalian inflasi di Bumi Benuanta.

Baca Juga :  Gubernur Kaltara Ajak ASN dan Masyarakat Berzakat 

“Saya mengapresiasi dan menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan gerakan tanam cabai pada hari ini. Semoga apa yang kita lakukan hari ini dapat membantu menurunkan angka inflasi di Provinsi Kaltara,” ujar Gubernur Zainal dalam sambutannya di Taman Berkampung Kota Tarakan, Ahad (25/9).

Gubernur menjelaskan, berdasarkan data rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltara pada bulan Juli 2022 provinsi ke 34 ini mengalami inflasi sebesar 0,47 persen inflasi kalender sebesar 3,70 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 5,72 persen.

Baca Juga :  Biro PBJ Kaltara Dorong Setiap OPD Gunakan E-Katalog

Kenaikan ini dipengaruhi oleh beberapa kelompok diantaranya kelompok transportasi sebesar 0,73 persen, kelompok penyedia makanan-minuman restoran sebesar 0,73 persen dan kelompok makanan, minuman tembakau sebesar 0,33 persen.

“Berdasarkan pantauan harga pasar masih ada harga yang tetap namun terdapat beberapa komoditas bahan pokok yang mengalami kenaikan, seperti tepung terigu mengalami kenaikan Rp 4 ribu kemudian cabai rawit mengalami kenaikan Rp 10 ribu dan ongkos tiket pesawat,” bebernya.

Karena itu, gerakan tanam cabai sejuta pohon yang dilangsungkan serentak dimana menggunakan anggaran APBD dan APBN dapat mengendalikan hingga menekan harga cabai serta menjaga ketersediaan stok cabai di pasaran.

Baca Juga :  SAKIP Pemprov Kaltara Ditargetkan Lebih Baik dari Tahun Sebelumnya

“Kegiatan menanam cabai serentak se-Kaltara ini adalah bentuk komitmen dari Pemprov Kaltara bersama Bank Indonesia serta Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kaltara dalam upaya untuk mengendalikan inflasi menjaga kestabilan harga cabai dan menjaga ketersediaan stok cabai di Provinsi Kaltara,” ucapnya.

Kegiatan GNPIP ini diisi dengan senam pagi, bazar pangan murah, penandatanganan komitmen kerjasama antar daerah intra provinsi, penandatanganan komitmen penyusunan data dan informasi pangan strategis di Kaltara, penyerahan bibit cabai, bawang merah, irigasi, pompanisasi, alsintan dan saprotan dari daerah serta PSBI, kick off gerakan tanam cabai sejuta pohon di Juata, dan peresmian toko tani Indonesia Centre Kota Tarakan. (dkisp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *