Stabilisasi Harga Komoditas Pangan, Bulog Gelar Pasar Murah

benuanta.co.id, TARAKAN – Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Tarakan membuka pasar murah sejak 19 September hingga 10 Oktober mendatang. Hal ini dilakukan guna menekan harga komoditas pangan yang kian melambung pasca kenaikan BBM.

Kepala Perum Bulog Sub Divre Tarakan, Apriansyah menerangkan mekanisme pembukaan pasar murah ini dilakukan sehari yang menyasar langsung ke 2 kelurahan. Produk-produk yang dipasarkan yaitu seperti minyak goreng curah dikemas dengan merk Minyak Kita kemasan 1 liter, gula Manis Kita dengan kemasan 1 kg, beras premium dan medium masing-masing ukuran 5 kg.

Ia menguraikan, bagi masyarakat yang berminat dapat datang dan menunjukan scan barcode aplikasi pedulilindungi dan jika tidak ada, bisa menunjukkan KTP.

Baca Juga :  Lantamal XIII Resmikan Kampung Bahari Nusantara di Juata Laut

“Komoditas paling banyak terjual dan dicari itu minyak goreng. Penjualan minyak goreng ini juga ada aplikasi dari Kementrian Perindustrian, harus melalui Simirah (Sistem Informasi Minyak Goreng Curah),” katanya, Sabtu (24/9/2022).

Selain membantu masyarakat, pasar murah ini untuk menstabilkan harga terlebih komoditas minyak goreng masih belum turun harga. Komoditi lainnya seperti gula pasir, beras medium dan premium tidak ada batasan pembelian.

“Stok yang ada di Bulog juga sangat banyak, apalagi minyak goreng masih mahal kan, harusnya Rp 14 ribu atau Rp 15 ribu kalau sudah normal,” sebutnya.

Stok minyak goreng sendiri terdapat 20.000 liter. Bulog sendiri menargetkan 1 kelurahan maksimal dapat menghabiskan 1.000 liter. Pada pasar murah di hari pertama, Bulog menyasar wilayah Kelurahan Juata Laut dan Juata Permai dengan penjualan sangat baik dan sesuai dengan target.

Baca Juga :  Jelang Libur Natal, Tiket Kapal Pelni Ludes Terjual

“Dua hari pertama itu, terjual 1.980 liter yang terjual di dua kelurahan. Cukup tinggi, memang minyak goreng ini paling banyak. Komoditi utama, baru selanjutnya gula dan beras,” ucapnya.

Adapun harga minyak goreng curah yang dipasarkan yaitu Rp 14 ribu, beras medium seharga Rp 48 ribu per kemasan 5 kg dengan harga Rp 9.600 per kg. Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium Rp 9.950, namun dijual Rp 9.600 di pasar murah. Sedangkan beras premium Rp 58 ribu per 5 kg, dengan HET Rp13.300 di wilayah Kalimantan.

Baca Juga :  Masalah Internal di RSUD Jusuf SK Berakhir Damai

Sistem pasar murah ini juga akan dibantu langsung oleh pihak kelurahan dengan koordinasi melalui Satgas Pangan. Masyarakat membeli di dalam ruangan yang difasilitasi pihak Kelurahan, sehingga tidak antri berdiri dan tidak menumpuk. Selain itu ada pengawasan dari Babinkamtibmas, Babinsa dan Satpol PP.

“Kami khawatirkan ketersediaan minyak goreng, jangan sampai stok yang ada tidak mencukupi. Tapi ada rencana baru masuk di 28 September nanti, belum bisa dipastikan,” tutupnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *