Meningkatkan Kreativitas Pembatik Tarakan, BI Kaltara Datangkan Narasumber Bertaraf Nasional

Tarakan – Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Utara, Bambang Irwanto membuka pelatihan pengerajin batik di Kalimantan Utara dengan tema “Pengerajin Hebat, UMKM Batik Semakin Kuat”. Kegiatan pelatihan yang akan berlangsung selama 8 hari terhitung mulai 19-26 September 2022.

Pada pelatihan kali ini menghadirkan tidak hanya pengajar dari lokal Kaltara, namun juga mendatangkan narasumber yang expert di bidang kerajinan batik bertaraf Nasional, yaitu Uswatun Hasanah, SE.,M.,Sc, Founder Jokotole Collection dari Jawa Timur dan Hj. Rubaah.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2003 votes

Pelatihan yang akan diikuti oleh 10 pengrajin batik se-Kota Tarakan ini, dilakukan Bank Indonesia dengan bersinergi bersama Dekranasda Kota Tarakan untuk mendukung gerakan nasional “Bangga Buatan Indonesia”. Selain itu, pelatihan ini juga diarahkan untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dalam meningkatkan kompetensi, motivasi usaha, dan pengembangan industri kreatif, khususnya para pengrajin batik di Kalimantan Utara.

Baca Juga :  Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, ASN Pemkot Tarakan Tak Ada yang Mangkir

Pembukaan pelatihan juga dihadiri oleh Ketua Pengurus Harian Dekranasda Kota Tarakan sekaligus selaku Kepala Dinas Perindagkop UMKM Bapak Untung Prayitno, jajaran pengurus Dekranasda, dan Disperindagkop UMKM, Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan, serta Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata Kota Tarakan.

“Sebagai wujud komitmen Bank Indonesia untuk mengembangkan UMKM yang dilakukan melalui 3 pilar yaitu dengan pilar pemberdayaan ekonomi khususnya bagi UMKM dan kelompok subsistence, pilar perluasan akses dan literasi keuangan meningkatkan kapabilitas kelompok sasaran dalam memanfaatkan layanan keuangan, dan pilar terakhir Harmonisasi kebijakan koordinasi dan kerjasama antar pemangku kepentingan dalam rangka mendorong peningkatkan skala ekonomi dan keuangan inklusif khususnya UMKM dan kelompok subsisten,” tutur Bambang.

“Pada masa endemi ini, kami senantiasa berperan aktif dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional, salah satunya melalui sinergi peningkatan kapasitas UMKM,” tuturnya.

“Setelah sebelumnya telah melakukan pelatihan kepada pembatik eksisting di Kaltara dan penyusunan buku motif asli Kaltara bekerjasama dengan akademisi di tahun 2020 lalu, serta pelatihan awal kepada 10 pembatik baru di 2021 lalu, maka insyaallah hari ini dan 7 hari ke depan akan dilakukan kembali pelatihan lanjutan bagi kesepuluh pembatik Tarakan tersebut. Harapan kami, dengan dilaksanakannya Pelatihan Batik Lanjutan ini, Kelompok Usaha Bersama “SAHABAT BATIK” menjadi lebih Produktif, Inovatif, dan Resilien dalam menghadapi tantangan dan peluang usaha di masa depan dilihat dari indikator yaitu meningkatkan nilai tambah atau kualitas batik kaltara, memperkuat kelembagaan, dan akses pemasaran yang luas,” sambungnya.

Baca Juga :  Harga Telur Ayam Meningkat Peminat Turun Drastis

Senada dengan apa yang telah disampaikan oleh Bambang, Untung juga memaparkan bahwa pelatihan kali ini merupakan program keberlanjutan dari apa yang sudah dimulai di tahun lalu. Pemerintah Kota Tarakan sangat mengapresiasi sinergi yang telah dilakukan antara Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Tarakan dalam pengembangan ekonomi daerah termasuk ekonomi kreatif melalui batik kota Tarakan.

“Kami dengan ini mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia atas partisipasinya dalam pengembangan ekonomi Tarakan termasuk melalui pelatihan ini. Semoga peserta yang mengikuti pelatihan ini dapat lebih mengembangkan kemampuannya dalam membuat batik sehingga batik Kota Tarakan di minati oleh masyarakat Indonesia”, tuturnya.

Baca Juga :  Persetujuan Pembentukan Pengadilan PHI dan Tipikor Kaltara Agustus Ini?

Selain meningkatkan awareness masyarakat dan pelaku usaha Provinsi Kalimantan Utara terkait potensi industri kain tradisional dari sisi budaya dan ekonomi, melalui pelatihan ini para pengrajin batik dapat memperoleh manfaat langsung berupa peningkatan kompetensi dalam pengembangan motif dan warna, teknik dan metode membatik yang baru, kemampuan memodifikasi batik berpola, peningkatan kapasitas produksi, penciptaan diversifikasi produk baru yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing dan membuka kesempatan lebih luas untuk ikut serta dalam pameran – pameran nasional maupun internasional.

Harapannya pembatik yang di wilayah Kota Tarakan kedepannya mampu meningkatkan kesejahteraan pengerajin batik dan dapat berperan aktif dalam keberlanjutan pemulihan ekonomi ke depan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *