benuanta.co.id, NUNUKAN – Terputusnya akses jalan antara Krayan Selatan dan Krayan Induk tidak hanya membuat pasokan BBM menipis, kebutuhan pokok masyarakat setempat juga mulai mengalami kelangkaan.
Camat Krayan Selatan, Oktavianus Ramli mengatakan sejak terputusnya akses jalan menuju Krayan Induk, kebutuhan sembako mulai mengalami kelangkaan akibat tidak ada akses jalan yang bisa dilalui.
“Kita hanya berharap ada bantuan lewat jalur udara tapi sampai saat ini belum ada yang datang, karena kalau mau lewat darat itu tidak ada akses sama sekali,” ujar Oktavianus kepada benuanta.co.id, Jumat (16/9/2022)
Oktavianus mengungkapkan upaya pembuatan jalan darurat telah dibuat oleh masyarakat setempat, namun lantaran kondisi tanah yang masih labil sehingga jalan darurat itu kembali tersapu longsor sehingga tidak bisa dilalui.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ada 13 Desa dengan jumlah total sebanyak 2.150 jiwa dari 537 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak dalam bencana longsor tersebut.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Arief Budiman mengatakan bantuan sembilan bahan pokok (sembako) direncanakan akan segara disalurkan namun untuk pendistribusiannya masih melihat kondisi cuaca jika memungkinkan.
“Sabtu besok akan kita jadwalkan pengiriman bantuan sembako perdana ke sana, mudah-mudahan cuaca mendukung,” ungkap Arief kepada benunata.co.id, Jumat (16/9/2022).
Diungkapkannya, berdasarkan data dari BMKG memprediksi bahwa curah hujan di Krayan masih tinggi, sehingga Arief berharap cuaca Sabtu (17/09) bisa memungkinan untuk dilakukan pengiriman barang sembako melalui jalur udara.
Arief menyampaikan untuk bantuan sembako yang akan disalurkan besok hari merupakan bantuan dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Nunukan, semantara itu untuk bantuan dari BPBD, Arief mengatakan akan dilakukan pengiriman di Minggu mendatang. (*)
Reporter : Novita A.K
Editor : Nicky Saputra