Penanganan Jalan Longsoran Krayan Selatan, Pemprov Kaltara Upayakan Buat Jalan Baru

benuanta.co.id, BULUNGAN – Jalan putus yang menghubungkan Kecamatan Krayan Selatan dengan Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan, melumpuhkan semua aktivitas masyarakat terutama distribusi bahan pokok masyarakat.

Melihat kondisi jalan putus tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPR Perkim) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) turun tangan melakukan pemantauan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1997 votes

“Longsor itu jaraknya 32 kilometer dari Long Bawan dan sekitar 4 kilometer lagi sampai di Long Layu. Memang mobilisasi barang dan minyak itu di Long Nawan karena ada bandara, satu-satunya akses ke Krayan Selatan itu lewat jalan provinsi ini,” ucap Kepala Dinas PUPR Perkim Kaltara Datu Iman Suramenggala kepada benuanta.co.id, Kamis 15 September 2022.

Baca Juga :  Sungai Selor dan Sungai Buaya akan Kembali Dinormalisasi

Dia menjelaskan jika longsor itu terjadi di titik 32 di mana telah terjadi longsor sebanyak 3 kali pada hari yang berbeda. Hal ini dikarenakan dampak dari hujan yang cukup tinggi intensitasnya di wilayah tersebut.

“Saat kami turun ke lokasi kami pantau terus longsoran itu. Selain di titik 32 yang longsoran parah, di titik 35 ada longsoran tebing yang menimbun jalan, untuk penanganannya relatif mudah karena tinggal di bersihkan dengan alat berat,” jelasnya.

Baca Juga :  Sungai Selor dan Sungai Buaya akan Kembali Dinormalisasi

Kata dia, untuk longsoran yang ada di titik 32 ini tidak ada alternatif lain selain memindahkan jalannya ke sisi lain. Pasalnya jalan yang ada sudah tidak dapat digunakan karena kondisi tanah yang labil.

“Panjang longsoran kini mencapai 300 meter dan bisa bertambah. Makanya jalannya akan kita pindah,” ujarnya.

Datu Iman Suramenggala menyebutkan penanganannya berupa pembuatan jalan baru, panjangnya sendiri jalan baru itu sekitar 300 hingga 400 meter dengan lebar 5 meter, di mana pemotongan gunung itu menurunkan elevasi sekitar 10 sampai 15 meter.

Baca Juga :  Sungai Selor dan Sungai Buaya akan Kembali Dinormalisasi

“Estimasinya 1 sampai 2 bulan karena potong gunung disisi sebelah longsoran, kondisinya tanah batuan muda. Modelnya buat trase baru seperti sodetan,” paparnya.(*)

Reporter: Heri Muliadi

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *