benuanta.co.id, BULUNGAN – Presiden Joko Widodo menyebutkan Tanjung Selor menjadi salah satu daerah penyumbang tertinggi terhadap inflasi dari 5 kabupaten/kota di Indonesia. Untuk itu Presiden Jokowi mengajak pemerintah daerah untuk bekerja sama mengendalikan inflasi dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Inflasi yang terjadi di Tanjung Selor sebesar 7,4 persen, untuk itu presiden meminta para kepala daerah agar mengendalikannya hingga angka 5 persen.
Menyikapi hal itu, Bupati Bulungan Syarwani pun telah melakukan rapat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Syarwani mengatakan terdapat beberapa variabel yang memicu naiknya inflasi di Tanjung Selor melebihi rata-rata nasional.
“Khususnya ada beberapa komoditas yang memang tidak bisa dihasilkan di Kabupaten Bulungan namun harus didatangkan dari Pulau Jawa seperti telur dan daging,” tutur Syarwani kepada benuanta.co.id, Selasa 13 September 2022.
Hal ini kata dia berpengaruh terhadap beberapa indikator yakni terkait alur distribusi, sarana transportasi ataupun waktu mendatangkan komoditi tersebut. Namun untuk menekannya ada beberapa varietas yang dapat dihasilkan seperti sayur mayur.
“Kalau daging dan peternak ayam petelur di sini memang sangat bergantung dan terbebani dengan harga pakan. Sehingga menurunkan antusias petani kita,” paparnya.
Upaya yang dilakukan mengendalikan inflasi ini, pertama memastikan ketersediaan dari 9 bahan pokok ini tetap ada di Bulungan. Pihaknya juga segera melakukan koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bulog.
“Jika memungkinkan akan kita lakukan operasi pasar untuk menekan harga dan memastikan ketersediaan stok pangan di Bulungan,” ujarnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Matthew Gregori Nusa