Pemkot Makassar Kembali Gelar F8, Biaya Nonton Konser Rp200 Ribu

benuanta.co.id, Makassar – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar kembali menggelar ‘Makassar International Eight Festival and Forum’ atau Makassar F8 2022. Perhelatan ini dikelola pihak swasta.

Ada biaya masuk dikenakan kepada masyarakat untuk bisa menyaksikan seluruh rangkaian acara kegiatan yang dimulai, Rabu – Minggu, (7-11/8/2022).

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2008 votes

Untuk konser musik sejumlah artis dan band papan atas, seperti Padi Reborn dan Gigi band dikenakan tarif Rp200 ribu.

“Konser musik dan fussion musik Rp 200 ribu per hari. Untuk tiket terusan Rp500 ribu, sudah nonton selama tiga hari konser musik,” kata penyelenggara Makassar F8 dari pihak swasta, Hilmi.

Sedangkan untuk masuk ke area F8 yang dipusatkan di kawasan Pantai Losari Makassar, panitia mengenakan tarif Rp10 ribu setiap orang per hari. Baiknya, ada harga spesial dikenakan bagi masyarakat yang membawa botol minuman plastik.

Biaya masuk mendapat potongan Rp5 ribu. Di mana botol plastik tersebut ditukarkan ke panitia untuk bisa mendapatkan tiket masuk di tiket box atau di gate masuk zona 1 dan zona 4.

Harga tiket Rp10 Ribu itu, tidak berlaku untuk penampilan di panggung konser musik. Hanya berlaku di panggung utama dan area festival lainnya.  Nantinya, ada penampilan Ungu Band di panggung utama yang menjadi area festival.

“Festival Rp10 Ribu per hari di panggung utama. Tanggal 7 September, opening ceremony aerobatic show sukoi dan terjun payung (artis nasional Andien dan Maizura), fashion show dan tarian,” jelas Hilmi.

Masih di panggung festival, pada 8 September bakal ada penampilan kelompok penari, fashion show, band lokal dan pertunjukan film dari beberapa negara.

“Tanggal 9 September ada tarian, fashion, dj Danty. Tanggal 10 September pertunjukan tarian, fashion, dj Winky, cerita dongeng. Tanggal 11 September penampilan tarian, fashion, Ungu band, dan fine art,” terang Hilmi menyampaikan agenda untuk festival di panggung utama.

Lalu konser musik yang mengambil tempat di panggung City of Makassar dengan biaya Rp200 ribu. “ Ada dua artis nasional. RAN dan Danila (8 September), Padi dan Mahen (9 September), Gigi dan Kaleb J (10 September),” imbuh Hilmi.

Agar pelaksanaan Makassar International Eight Festival and Forum berjalan lancar. Anggota TNI Polri pun ikut dilibatkan.

Menurut Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Darminto, ada ratusan personel gabungan ikut dilibatkan untuk mengamankan jalannya kegiatan.

“130 personel gabungan dari TNI Polri, belum termasuk Satpol PP dan Dishub,” sebutnya.

Ratusan personel itu bakal ditempatkan di seluruh area Makassar F8, di pelataran anjungan Pantai Losari. Dari unsur Satpol PP dan Dinas Perhubungan Makassar, juga ada ratusan personel yang diturunkan.

Selain ditempatkan di area Makassar F8, mereka juga akan mengatur jalannya aktivitas lalu lintas di sekitaran Pantai Losari.

“Sekitar 300 anggota yang disebar nantinya mengatur arus lalu lintas,” ujar Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Makassar, Safran.

Saat ini, Dishub Makassar sedang mematangkan rekayasa lalu lintas. Termasuk kantong-kantong parkir bagi para tamu undangan dan pengunjung.

Sementara Plt Kepala Satpol PP Makassar, Ikhsan mengatakan sebanyak 200 anggotanya yang akan diturunkan melakukan pengamanan. “Sebanyak 200 anggota akan diturunkan,” singkatnya.

Diketahui, F8 merupakan festival seni, budaya, dan hiburan yang terdiri dari 8 kegiatan yang dimulai dengan huruf F, yaitu food, flower, fashion, film, fiction writer, fussion jazz, folk, dan fine art.

Kegiatan F8 telah masuk dalam 10 event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Di tahun ini, F8 juga lolos masuk dalam program Kharisma Event Nusantara (KEN) 2002 yang diluncurkan Menparekraf Sandiaga Uno pada Maret lalu.

KEN 2022 dicanangkan Kemenparekraf untuk mempromosikan pariwisata unggulan daerah. Harapannya, akan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan, memberdayakan potensi lokal, serta memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan dengan prinsip berkelanjutan.

Kegiatan ini adalah kegiatan tahunan yang tempat dan waktunya tidak selalu sama. Festival ini digelar sejak 2016 dan sempat tertunda karena adanya pandemi Covid-19.(*)

Penulis: Akbar
Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *