Momen HUT RI ke-77, Penjual Bendera Ini Mampu Raup Cuan Jutaan Rupiah

benuanta.co.id, NUNUKAN – Menjelang perayaan HUT kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 tahun, sejumlah pedagang bendera tampak menggelar lapak dagangannya di beberapa titik sepanjang trotoar jalan umum TVRI.

Pedagang yang membuka lapak di sepanjang trotoar jalan TVRI mayoritas berasal dari luar pulau Nunukan. Asep salah pedagang dari Garut, Jawa Barat mengatakan ini merupakan kali pertamanya ia datang ke Nunukan untuk berjualan bendera.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1590 votes

“Ada sekitar 100 kilogram bendera dan aksesoris yang saya bawa langsung dari kota Garut kesini,” ujar Asep kepada benuanta.co.id, Jumat (12/8/2022).

Baca Juga :  1.500 Paket Sembako untuk Honorer dan Dhuafa di Nunukan

Asep mengatakan datang dari Garut menggunakan pesawat dikarenakan barang dagangannya yang banyak sehingga dikirim terlebih dahulu menggunakan kargo.

Untuk bendera yang dijual memiliki harga yang bervariasi mulai dari harga Rp 30 ribu hingga Rp 70 ribu yang disesuaikan dengan ukuran dan jenisnya, untuk umbul-umbul di jual seharga Rp 35 ribu hingga Rp 100 ribu, sedangkan untuk bendera dekron dijual seharga Rp 200 ribu hingga Rp 350 ribu.

Tingginya antusias warga Nunukan untuk saat menjelang 17 Agustus, membuat barang dagangan Asep tidak membutuhkan waktu lama untuk terjual, bahkan belum lama lapak miliknya di buka telah meraup omzet jutaan rupiah.

Baca Juga :  Listrik di Nunukan Padam Sejak Pagi, PLN Katakan Masih Identifikasi Penyebabnya

“Saya jualan sejak 1 Agustus, Alhamdulillah sampai hari ini untungnya sudah jutaan, tahun depan saya rencanakan akan kesini untuk berjualan lagi.” Ungkapnya.

Meski begitu, tingginya biaya transportasi udara untuk kembali ke Garut nantinya, membuat keuntungan yang kini Asep dapatkan nantinya sebagian akan digunakan untuk biaya kepulangannya saat kembali.

Sementara itu, Sofandi pedagang asal Tarakan ini mengaku bahwa tahun ini merupakan tahun kelimanya berjualan bendera di Nunukan saat menjelang 17 Agustus.

“Saya lebih memilih berdagang di sini karena antusias masyarakat Nunukan untuk membeli bendera selalu ramai setiap tahun,” ujar Sofandi.

Baca Juga :  BP3MI Kaltara Fasilitasi Pemulangan PMI Bermasalah ke Daerah Asal

Antusias masyarakat Nunukan yang membeli bendera dapat dilihat dari beberapa pembeli yang datang silih berganti.

Rachmat salah satu pembeli mengatakan membeli bendera untuk dipasang di tiang depan rumahnya, lantaran bendera miliknya sudah usang sehingga memilih untuk membeli yang baru.

“Saya beli bendera yang harganya Rp 50 ribu, saya rasa lebih murah beli di jalan begini daripada beli di tokoh.” ujar Rachmat.(*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *