benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tana Tidung (KTT) dipastikan tidak melakukan pelayanan umum dalam beberapa hari ke depan. Pasalnya, salah satu gedung KPU hangus terbakar pada Rabu (10/8/2022) malam.
Ketua KPU Tana Tidung, Hendra Wahyudi menyampaikan pihaknya fokus terhadap pembenahan pasca kebakaran seperti mengumpulkan dokumen KPU yang tersisa.
“Memang saat ini kita sudah masuk dalam tahapan pemilu seperti verifikasi Partai Politik (Parpol) tapi karena kejadian ini pelayanan umum yang berhubungan dengan Pemilu harus kita jeda sebentar, sambil memulihkan kondisi KPU,” kata Hendra Wahyudi, Kamis 11 Agustus 2022.
Pria yang akrab disapa Hendra ini juga menegaskan, peristiwa kebakaran kali ini tidak akan mempengaruhi jalannya tahapan pemilu, mengingat tidak adanya dokumen penting yang berkaitan dengan pemilu tahun 2024 yang terbakar.
“Baik data Parpol yang sudah verifikasi, itu semua sudah aman karena di tahun ini data-data pemilu kita berjalan secara terpadu satu pintu yang terkumpul di satu server online KPU RI,” ujarnya.
“Kecuali berkas-berkas pemilu di tahun 2019 lalu, itu semua terbakar termasuk surat suara hasil pemilu, kotak pemungutan suara dan berkas Parpol yang lama. Tapi hal ini tidak akan mempengaruhi kinerja KPU,” ungkapnya.
Saat ini pihak KPU Tana Tidung masih melakukan komunikasi dengan KPU Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Tidung terkait penyediaan kantor sementara untuk KPU Tana Tidung.
Rencananya, KPU akan menempati gedung kerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KTT yang lama.
“Komunikasi terakhir dengan Pak Bupati seperti itu. Tapi hal ini juga belum pasti karena gedung DPRD yang lama juga masih digunakan oleh Seketariat DPRD, sehingga kita juga masih mencari kantor alternatif sementara,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali mengatakan akan ada beberapa bangunan alternatif yang akan ditawarkan kepada KPU untuk digunakan sementara. Sebelum kantor permanen KPU KTT di Pusat Pemerintahan (Puspem) yang baru selesai dibangun.
“Ada beberapa bangunan eks sekolah yang ada di Sesayap Hilir yang ingin kita tawarkan, jika nanti pihak KPU bersedia maka akan kita fasilitasi di sana. Tapi jika dianggap kurang pas untuk mendukung kinerja KPU dalam mempersiapkan Pemilu tahun 2024, maka akan kita carikan bangunan alternatif lainnya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Osarade
Editor: Yogi Wibawa