Antisipasi Bencana Alam, Gubernur Minta Semua Pihak Terlibat

benuanta.co.id, BULUNGAN – Potensi bencana setiap saat dapat terjadi di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Semua pihak pun diminta harus siap menghadapinya. Salah satu upaya Pemerintah Provinsi Kaltara, saat ini tengah melakukan langkah berupa penyusunan rencana penanggulangan bencana Provinsi Kaltara periode 2022-2026.

Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang, menyampaikan bencana alam tidak dapat diprediksi kejadiannya dan dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.

“Kita tidak pernah mengharapkan terjardinya bencana, tapi kita harus antisipatif dan terus mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu bencana terjadi,” ucap Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang kepada benuanta.co.id, Kamis 11 Agustus 2022.

Baca Juga :  Gubernur Zainal Sudah Ajukan Cuti, Larang Manfaatkan Fasilitas Negara Selama Cuti

Bagaimana penanganan bencana, tentunya harus ditangani secara serius dengan melibatkan semua stakeholder. Karena banyak hal yang terkait kebencanaan yang komprehensif dan multi dimensi.

Kata dia, jika dicermati selama ini potensi bencana di Kaltara termasuk dari tingginya jumlah kejadian maupun dampak kerusakan yang ditimbulkan. Ini menjadi pertanda bagi pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesiapsiagaan, serta diharapkan mampu meminimalisir tingkat risiko atau dampak dari bencana.

“Salah upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam situasi yang terjadi sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang bencana, yaitu melakukan perencanaan penanggulangan bencana,” jelasnya.

Baca Juga :  9 Nama Pjs Diusulkan Gubernur untuk 3 Kabupaten di Kaltara

Mantan Wakapolda Kaltara ini menuturkan faktor penting yang harus diperhatikan dalam penanggulangan bencana yaitu pelaksanaan koordinasi lintas sektoral di daerah. Dirinya berharap melalui sosialisasi yang dilakukan ini, terjadi sinkronisasi rencana penanggulangan bencana dengan rencana pembangunan yang ada.

“Kalau ada bencana, semua OPD harus terlibat dan bersinergi, tidak ada satu OPD pun mengatakan itu urusan dari BPBD. Karena bencana ini tidak orang pun menginginkan,” tuturnya.

Dia menyebutkan ada beberapa bencana alam yang kerap terjadi di Kaltara diantaranya banjir, tanah longsor serta kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) selain itu ada kejadian bencana non alam berupa pandemi Covid-19.

Baca Juga :  Cuaca Terik BMKG Tarakan Sebut Masih Normal, Begini Penjelasannya

“Yang rawan tanah longsor itu di Kota Tarakan karena kulturnya bukit berpasir. Kemudian banjir itu di daerah Kabupaten Nunukan yaitu di Lumbis Pansiangan dan Sembakung imbasnya dari aliran sungai asal Malaysia,” pungkasnya. (*)

Reporter: Heri Muliadi

Editor: Yogi Wibawa

Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
802 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *