Melalui KWT, DPPP Tana Tidung Ingin Pertanian Bisa Lebih Mandiri

benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Percontohan lahan tani dari Kelompok Wanita Tani (KWT) diharapkan bisa memperkuat ketahanan pangan dan kemandirian pangan di Kabupaten Tana Tidung (KTT).

Pasalnya, minimnya lahan untuk pertanian dan perkebunan yang ada di KTT saat ini, sangat diharapkan dapat memotivasi kelompok tani agar menjadi suksesor pertanian dan perkebunan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1588 votes

“Memang lahan kita di sini sangat luas, tapi masih sedikit yang aktif dijadikan lahan pertanian. Sehingga dari percontohan lahan tani dari KWT ini, diharapkan dapat diikuti semua kelompok tani,” kata Kasi Ketersediaan dan Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DPPP) Tana Tidung, Anang Hermansyah, Jumat 5 Agustus 2022.

Baca Juga :  Pelengsengan Pelabuhan Sebawang Mudahkan Pelayanan Kapal Feri

Dari lahan percontohan tani, Anang mengungkapkan lahan pertanian dan perkebunan tidak harus luas hingga berhektare-hektare. Namun cukup dikelola dan dirawat dengan baik.

“Contohnya lahan KWT ini yang luasnya hanya setengah hektare. Tapi karena dikelola dengan baik dan ditanami dengan berbagai macam jenis buah dan sayuran, hasilnya pun juga sangat memuaskan,” ujarnya.

Baca Juga :  Pelengsengan Pelabuhan Sebawang Mudahkan Pelayanan Kapal Feri

“Dan hal inilah yang ingin kita edukasikan kepada masyarakat, agar tahu manfaat bertani itu seperti apa. Selain hasilnya bisa bermanfaat secara ekonomis, secara ketahanan panganpun masyarakat akan semakin kuat,” ungkapnya.

Tak hanya itu Anang juga menerangkan, baik KWT dan kelompok tani lainnya yang ada di KTT saat ini sudah tidak perlu lagi memesan bibit pertanian unggul dari luar daera. Mengingat saat ini KTT juga sudah bisa memproduksi bibit tani unggul sendiri.

Baca Juga :  Pelengsengan Pelabuhan Sebawang Mudahkan Pelayanan Kapal Feri

“Kalau bibit tani unggul kita sudah punya, karena kita di DPPP ini memang diminta oleh bupati untuk membuat pertanian kita mandiri. Di mana baik bibitnya kita yang produksi sendiri, sehingga untuk kebutuhan sembako kita tidak perlu lagi berharap dari luar daerah,” pungkasnya. (*)

Reporter: Osarade

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *