benuanta.co.id, NUNUKAN – Kecanggihan teknologi kian pesat seperti media sosial yang semakin bebas dan nyaris tanpa batas, tak melulu membawa dampak positif bagi penggunanya. Menghindari aktivitas negatif juga perlu kesadaran masing-masing pengguna untuk lebih bijak dalam memilih informasi yang berkembang.
Hal ini turut menjadi perhatian Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah yang mengatakan, sebelum era media sosial berkembang seperti sekarang ini. Informasi hanya bisa diakses dari koran, majalah, radio atau televisi. Namun sebagai gantinya, masyarakat lebih senang mengakses informasi dari internet dan media sosial dengan berbagai kemudahan mendapatkan informasi yang beragam.
“Situasi ini pada satu sisi memberi begitu banyak manfaat karena kita bisa tahu berbagai macam informasi, dan belajar hal-hal baru yang berguna dalam kehidupan,” ujar H. Hanafiah, Rabu (3/8/2022).
Namun, sisi lain perkembangan media sosial ini juga menimbulkan ancaman serius yang harus diwaspadai bersama. Maraknya informasi dan berita-berita hoaks di media sosial merupakan ancaman yang begitu nyata bagi semua orang. Hanafiah pun meminta masyarakat lebih selektif ketika menerima informasi dari media sosial.
“Salah satu yang harus diwaspadai dari maraknya penggunaan media sosial adalah semakin renggangnya ikatan kerukunan antar umat beragama di tengah-tengah masyarakat. Semangat untuk berbagi informasi tentang nilai dan ajaran-ajaran agama yang dianut. Media sosial seringkali justru menimbulkan ketersinggungan bagi penganut agama yang lain,” jelasnya.
Menurutnya, antar pemeluk agama yang berbeda bahkan bisa saling berdebat, hingga saling menghina dan mencaci maki dengan begitu sengitnya di dunia maya. Kondisi itu diperparah dengan munculnya para oknum penceramah yang tidak mengajarkan semangat kerukunan, melainkan justru memunculkan rasa kebencian antara satu dengan yang lainnya.
“Jika kondisi ini terus berlanjut, maka kedamaian yang kita cita-citakan bersama justru akan semakin menjauh dari kehidupan kita. Karena secara realita kita saat ini hidup di tengah-tengah masyarakat yang sangat beragam, baik dari sisi suku, agama, dan budayanya,” ujarnya.
Untuk itu, ia mengharapkan agar masyarakat dapat menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab. Sehingga dapat bersikap lebih peka, cermat dan tidak ceroboh yang dapat berpotensi menimbulkan kerugian baik untuk diri sendiri hingga keluarga. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Yogi Wibawa