benuanta.co.id, NUNUKAN – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Nunukan memberikan pembinaan kepada siswa-siswi di SMA/SMK di Kabupaten Nunukan. Pembinaan ini berupa penanaman nilai-nilai luhur Pancasila dan Kebhinnekaan Tunggal Ika yang dikemas dalam program FKUB goes to school.
Peserta FKUB Goes to School diikuti sebanyak 86 peserta, terdiri dari 6 Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Pulau Nunukan di antaranya SMA Negeri 1 Nunukan, SMA Negeri 2 Nunukan, SMA Katolik Frateran Santo Gabriel Nunukan, SMAIT Ibnu Sina Nunukan dan SMA Muhammadiyah Nunukan.
Kerukunan umat beragama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Nunukan H. Hermansyah mengatakan FKUB goes to school bertujuan agar peserta dapat memahami bahwa pentingnya pencegahan terhadap segala gangguan keamanan yang dapat memecah persaudaraan dan kesatuan bangsa.
“Memang pada saat sekarang ini pemahaman masyarakat tentang kerukunan umat beragama perlu dimantapkan. Karena keberhasilan, ketentraman suatu daerah adanya kerukunan, baik kerukunan antar umat beragama, kerukunan suku dan sebagainya,” jelasnya.
Terpisah, Wakil Bupati (Wabup) Nunukan H. Hanafiah menuturkan, atas nama pemerintah menyambut baik kegiatan FKUB go to school kali ini. Dirinya percaya, edukasi kerukunan umat beragama yang diberikan kepada anak-anak sekolah akan sangat efektif untuk menciptakan kehidupan yang rukun.
“Jika anak-anak kita sudah memiliki kesadaran bahwa perbedaan dan keragaman merupakan sunatullah yang bisa saling menguatkan, maka kita bisa berharap kehidupan masyarakat di masa mendatang akan semakin rukun, toleran, dan saling hormat menghormati,” kata H. Hanafiah kepada benuanta.co.id, Rabu (3/8/2022).
Hanafiah berpesan, kepada seluruh peserta yang ikut goes to school hari ini, dia berpesan agar menggunakan internet dan media sosial secara cerdas dan bijak. Lakukan prinsip cek ricek, dan saring dulu semua informasi sebelum menshare atau membaginya kepada orang lain.
“Jangan sampai jari – jarimu lebih cepat daripada pikiran dan hatimu,” tegasnya.
Di era digitalisasi agar mereka bisa sebijak mungkin menggunakan handphone (HP) jangan sampai mudah terprovokasi, dan terhasut oleh orang tidak bertanggung jawab yang menyampaikan informasi di media sosial.
“Kita ingin menangkal semua kejadian tersebut, dan kita ingin membangun sebuah peradaban bagi Kabupaten Nunukan, bahwa hubungan dan komunikasi kita sangat baik diantara umat beragama,” jelas. H. Hanafiah.
Dia juga puji FKUB yang sangat solid dan peduli terhadap lingkungan, serta mereka sering melakukan pertemuan berkala satu bulan sekali, untuk melakukan diskusi dan menjaga kerumunan umat beragama di Kabupaten Nunukan. Dia juga tekanan tidak ada kerawanan konflik, walaupun ada cepat segera diatasi karena tokoh agama tokoh masyarakat, sudah terjalin hubungan harmonis. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Matthew Gregori Nusa