Dipengaruhi Transportasi, Kaltara Alami Inflasi 0,47 Persen di Bulan Juli

benuanta.co.id, BULUNGAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) kembali merilis perkembangan indeks harga konsumen (IHK) yang terjadi di bulan Juli 2022. Di mana pada bulan itu, Provinsi Kaltara mengalami inflasi sebesar 0,47 persen.

Statistisi Ahli Madya BPS Kaltara, Panca Oktianti mengatakan inflasi di pengaruhi oleh kenaikan indeks pada kelompok transportasi sebesar 0,73 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman sebesar 0,73 persen, kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,71 persen.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1586 votes

“Inflasi di Kota Tanjung (Tabalong, Kalsel) sebesar 0,50 persen dan Tanjung Selor sebesar 0,34 persen jadi inflasi di Kaltara sebesar 0,47 persen,” ungkap Panca Oktianti kepada benuanta.co.id, Senin 1 Agustus 2022.

Baca Juga :  BPD Kaltimtara Siapkan Rp 2 Miliar Penukaran Uang Kecil untuk Hari Raya

Inflasi ini juga dipengaruhi oleh kelompok pendidikan sebesar 0,63 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,60 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, bahan bakar rumah tangga sebesar 0,55 persen, kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar 0,33 persen.

“Ini juga dipengaruhi oleh kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,23 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,11 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,03 persen,” sebutnya.

Panca Oktianti menuturkan perbandingan inflasi antar kota di regional Kalimantan, inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 1,07 persen, Balikpapan sebesar 0,73 persen, Palangkaraya sebesar 0,56 persen.

Lalu Samarinda sebesar 0,52 persen, Tarakan sebesar 0,50 persen, Singkawang sebesar 0,38 persen dan Tanjung Selor sebesar 0,34 persen.

Baca Juga :  DKUKMPP Nunukan Kembali Gelar Pasar Murah di Lima Lokasi

“Sementara itu di bawah dari Tarakan dan Tanjung Selor itu diantaranya Banjarmasin sebesar 0,31 persen, Sampit sebesar 0,24 persen, Sintang sebesar 0,21 persen, Pontianak sebesar 0,05 persen dan Tanjung sebesar 0,04 persen,” paparnya.

Sementara itu perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kaltara bulan Juli 2022 sebesar 105,68 atau turun 1,20 persen dibandingkan NTP bulan Juni 2022.

“Penurunan disebabkan oleh perubahan indeks harga yang diterima petani lebih rendah dibandingkan indeks harga yang dibayar petani,” bebernya.

Kemudian untuk kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Provinsi Kaltara di bulan Juni 2022 sebanyak 1.217 kunjungan dan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan Juni sebesar 49,47 persen mengalami peningkatan 5 poin dari bulan Mei 2022 hanya 44,47 persen.

Baca Juga :  Baznas Kaltara Siapkan 18 Ton Beras untuk Mustahik

“TPK hotel non bintang bulan Juni 2022 sebesar 27,73 persen itu naik 2,72 poin dibandingkan TPK Mei 2022 yang sebesar 25,01 persen. Jumlah kunjungan wisman bulan Juni meningkat 433 kunjungan dibandingkan bulan sebelumnya hanya 784 kunjungan,” paparnya.

Secara kumulatif, jumlah wisman ke Kaltara dari Januari hingga Juni mencapai 27.913 kunjungan.

Sedangkan untuk perkembangan ekspor dan impor bulan Juni 2022, terlihat untuk ekspor melalui pelabuhan di Provinsi Kaltara sebanyak US$ 188,08 juta dan impor sebesar US$ 15,03 Juta.

“Ekspor bulan Juni hampir seluruhnya komoditi barang non migas. Sedangkan impor itu dari komoditi hasil industri,” pungkasnya. (*)

Reporter: Heri Muliadi

Editor : Nicky Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *