benuanta.co.id, TARAKAN – Pelaksanaan acara adat Padau Tujuh Dulung atau yang biasa dikenal Iraw di Kota Tarakan sempat tertunda selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19.
Tokoh Budaya Tarakan, Datu Norbeck mengatakan tahun ini pelaksanaan Iraw akan kembali digelar pada 8 Oktober 2022 yang melibatkan 150 penari. Jumlah ini dikatakannya mengalami penurunan dari yang sebelumnya 200 penari.
“Hari ini memasuki hari keempat latihan, karena Covid jadi sisa 150 saja yang menari,” katanya saat ditemui, Sabtu (30/7/2022).
Pelaksanaan Iraw ini nantinya akan digelar di Pantai Amal seperti tahun-tahun sebelumnya. Pada pelaksanaan Iraw biasanya digelar pada tahun ganjil, namun tahun ini digelar pada tahun genap.
Kendati demikian, ia tidak mempermasalahkan hal tersebut, terlebih Wali Kota Tarakan meminta pelaksanaan Iraw ini hadir setiap tahunnya.
“Tahun ganjil itukan cuma kebetulan, karena mulainya waktu itu tahun ganjil jadi selanjutnya di tahun ganjil. Nah setelah Pak Khairul jadi Wali Kota itu ada keinginan beliau untuk diadakan setiap tahun, tapi begitu mau dilaksanakan ada pandemi Covid jadi sempat tertunda,” terangnya.
Konsep tarian sendiri, pihaknya mendatangkan pelatih dari Yogyakarta. Menurutnya, pemilihan pelatih tari harus berpengalaman dan harus mengenal seni tari asal Kalimantan.
“Penari dari SLTA se-Kota Tarakan, kalau motor-nya dari SBT Paguntaka. Jadi SBT Paguntaka ada 40 penari. Kalau materi (tari) sudah ada dari kita, tinggal melatih tinggal menyampaikan ke penari dan membuat formasinya itu,” urainya.
“Memang ahlinya itu pelatih punya keahlian khusus berkomunikasi dengan penari,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa