benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Harga Minyak Goreng (Migor) mulai turun, harga tepung di Kabupaten Tana Tidung (KTT) justru mengalami kenaikan.
Saat ini harga Migor di KTT berada di angka kisaran Rp 20 ribu ke bawah, padahal harga sebelumnya sempat mencapai RP 27 ribu/liternya.
Namun kondisi berbeda justru dialami oleh bahan pokok tepung, dimana harga tepung yang sebelumnya hanya di kisaran Rp 10 hingga 11 ribu, kini naik di angka Rp 16 ribu/Kg.
Menanggapi hal ini, Kabid Perdagangan, Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi (Disperindagkop) KTT, Rico Aldianto mengatakan kenaikan harga tepung terjadi karena kurangnya impor dari luar.
“Kita di Indonesia kebanyakan mengandalkan tepung dari luar dan karena tepung dari luar Negara juga sedikit, menyebabkan kelangkaan pada tepung yang berefek pada kenaikan harga,” kata Rico pada Jumat, 29 Juli 2022.
Rico menjelaskan, selama ini kebutuhan tepung di Indonesia kebanyakan mengandalkan dari negara Rusia dan Ukraina. Namun karena adanya konflik pada dua negara tersebut, membuat kebutuhan tepung juga menjadi terpengaruh, lantaran susahnya mengimpor barang dari dua negara tersebut.
“Bisa jadi efeknya karena perang, karena Rusia dan Ukraina merupakan negara penghasil gandum terbesar di dunia,” jelasnya lagi.
Sedangkan untuk jangka waktu kelangkaan tepung ini, Rico mengaku tidak dapat memprediksinya, selain karena sulitnya mendapatkan impor tepung, naiknya harga tepung ini juga baru terjadi di KTT.
“Mungkin sudah dua mingguan lah harga tepung ini naik. Meski tidak tau kapan kembali normalnya, tapi kita berharapnya harga tepung ini jangan naik lagi,” pungkasnya. (*)
Reporter: Osarade
Editor: Matthew Gregori Nusa
