benuanta.co.id, NUNUKAN – Tak lagi dipungkiri adat istiadat semakin terkikis oleh zaman modern. Pemimpin Tertinggi Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR), Panglima Pasukan Merah Dayak, Panglima Jilah (Pangalangok Jilah) mengatakan adat budaya sangat penting dan perlu dilestarikan. Menurutnya, adat budaya merupakan dasar terbentuknya sebuah bangsa.
”Adat budaya adalah cerminan kita, adat budaya adalah identitas kita sebagai suku. Bangsa ini tidak ada kalau tidak ada suku. Suku itu tidak ada kalau tidak ada adat budayanya. Makanya kita dikenal dari kearifan lokal. Negara dibentuk karena ada suku-sukunya, suku-suku dibentuk karena adat,” kata Panglima Jilah, Ahad 24 Juli 2022.
Dia berpesan agar masyarakat bisa mencintai adat dan diajarkan kepada anak-anak. Lanjut dia, dengan harapan bagi anak-anak muda agar mengejar cita-cita dan jauhi segala hal yang buruk, seperti narkoba, minuman keras, pergaulan bebas.
“Kembali lah ke jati diri kita, kita harus mampu berdaya saing, dan bangkit dari keterpurukan, kita harus berpikir bukan untuk diri sendiri. Orang yang hebat itu adalah bermanfaat untuk orang banyak,” tegasnya.
Dengan harapan adat budaya tradisi di Kabupaten Nunukan semakin berkembang, kompak dan peduli, serta saling mendidik.
“Pasukan Merah TBBR ini mendapat banyak antusias dari warga hingga keanggotaannya mencapai lebih dari 15.000 ribu orang. Diketahui Pasukan Merah Dayak merupakan sekumpulan orang yang setia kepada Pancasila dan NKRI, serta anti radikalisme,” ungkap Pangalangok Jilah. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Yogi Wibawa