Hasbudi Digugat 4 Perkara di PN Tarakan

benuanta.co.id, TARAKAN – Oknum Polisi yang pernah bertugas di Polairud Polda Kaltara, Hasbudi terseret empat gugatan di Pengadilan Negeri (PN) Tarakan. Untuk diketahui, sebelumnya Hasbudi telah ditetapkan menjadi tersangka di kasus tambang emas ilegal dan perdagangan ilegal.

Berdasarkan data yang dihimpun, penggugat ialah Muhammad Yusuf, Herman dan Suriadi melayangkan gugatan yang tertera pada tanggal 24 Juni 2022 dengan Nomor : 29/Pdt.G/2022/PN. Tar. Namun, Majelis Hakim memutuskan gugatan ini pada 30 Juni 2022.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2018 votes

Lanjut, pada laman website Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Tarakan menuliskan bahwa, gugatan kedua didaftarkan 5 Juli 2022 dengan klasifikasi perkara Wanprestasi dengan penggugat Herman. Gugatan ini tertulis pada Nomor : 33/Pdt.G/2022/PN. Tar. Pada gugatan kedua ini Majelis Hakim menutuskan sah secara hukum

Baca Juga :  Arus Mudik Lancar, Pelanggaran Lalu Lintas Meningkat Selama Ops Ketupat 2024

Adapun bunyi gugatan tersebut ialah memerintahkan kepada tergugat yakni Hasbudi untuk membayar uang sewa speedboat senilai Rp1,7 miliar dan kewajiban bunga 5 persen sebesar Rp177 juta serta membayar paksa Rp100 ribu perhari setiap lalai memenuhi isi putusan.

Terdapat lagi gugatan dari Muhammad Yusuf dengan Nomor 34/Pdt.G/2022/PN Tar dengan objek dua speedboat, Dwi Putra 05 dan Dwi Putra 08 dengan dua unit mesin kapal.

BACA JUGA :

Pada laman website itu menjelaskan bahwa gugatan kedua ini, ada sewa tidak dibayarkan senilai Rp540 juta oleh tergugat dan memerintahkan kepada tergugat mengembalikan speedboat dan membayar sewa.

Baca Juga :  Kamar Asrama Mahasiswa KTT Diobrak-abrik Maling, Polisi Selidiki Terduga Pelaku

“Perbuatan terdakwa disebut membuat penggugat mengalami kerugian materil Rp567 juta,” tulis gugatan di laman webstie SIPP PN Tarakan.

Tedapat lagi gugatan ketiga yang didaftarkan pada Jumat, 15 Juli 2022 dengan No. 36/Pdt.G/2022/PN Tar dan penggugat Suriadi. Bunyi gugatan tersebut adalah tergugat telah melakukan cedera janji (wanprestasi), menyatakan sah dan menetapkan bahwa dump truck tronton jenis kendaraan mobil-beban merk Nissan dan jenis jendaraan mobil-barang merk Nissan adalah milik penggugat.

Laman tersebut juga menyebutkan penggugat mengalami kerugian atas perbuatan cedera janji tergugat yang dihitung dari sewa yang tidak dibayarkan oleh tergugat sebesar Rp630.000.000.

Dalam hal ini penggugat meminta Majelis Hakim memerintahkan kepada tergugat untuk mengembalikan dan membayar uang dump truck tronton kepada penggugat sebesar Rp630.000.000. Kemudian, meminta Majelis Hakim mewajibkan tergugat membayar kewajiban bunga 5 persen sebesar Rp273.000.000 dan menghukum tergugat membayar uang paksa kepada penggugat sebesar Rp100.000 perhari, setiap lalai memenuhi isi putusan.

Baca Juga :  FLASH NEWS! Warga Juata Laut Temukan Mayat Diduga Gantung Diri

Terpisah Humas Pengadilan Negeri Tarakan, Imran Marannu Iriansyah saat dikonfirmasi mengatakan bahwa sidang perdana dari tergugat Hasbudi akan dilakukan pada hari ini, Kamis, 21 Juli 2022.

“Apabila tergugat tidak bisa hadir di persidangan sebagaimana sudah dipanggil secara sah melalui release, bisa memberikan kuasa kepada kuasa hukum atau kuasa insidentil keluarga yang ada di Tarakan atau kuasa substitusi. Kita lihat hari ini apa alasannya tidak hadir dan apa alasanya memberikan kuasa. Saya juga belum tahu apakah Hasbudi yang tersangka ditahan itu atau bukan,” singkat Imran. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Matthew Gregori Nusa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *