Disdikbud Kaltara Bakal Tambah Rombel dan Sekolah Filial di Tarakan

benuanta.co.id, TARAKAN – Terbatasnya daya tampung sekolah terhadap ribuan lulusan SMP di Kota Tarakan, membuat PPDB jalur zonasi hanya dapat mengakomodir 10 rombongan belajar (Rombel). Untuk itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara mengupayakan penambahan rombel, ruang kelas dan sekolah Filial di tahun 2023.

Berbagai tantangan harus dihadapi Disdikbud dan orang tua calon peserta didik SMA pada PPDB jalur zonasi tahun ini. Disdikbud menguraikan dugaan penyebab semakin menciutnya jarak zonasi, yakni maraknya perpindahan alamat Kartu Keluarga (KK) jelang pelaksanaan PPDB.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2007 votes

Tidak sedikit, orang tua calon peserta didik di beberapa kabupaten/kota di Kaltara, salah satunya di Tarakan melakukan aksi protes kepada pihak sekolah (SMA) lantaran merasa memenuhi syarat zonasi sekolah, namun anaknya tidak diloloskan.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Tarakan Lakukan Prosesi Penerimaan Secara Adat

Mengambil langkah solutif agar kesempatan belajar masyarakat Tarakan ke bangku SMA tidak terhambat, maka Disdikbud Kaltara menambah beberapa layanan pendidikan. Hal itu langsung dipastikan oleh Kepala Disdikbud Kaltara Teguh Henri Sutanto.

“Insyaallah kami harus berani menambah rombel. Yang jelas kami kondisikan untuk SMAN 4 Tarakan sebanyak 4 rombel. Rencana SMAN 1 Tarakan kita akan tambahkan 6 rombel, tetapi tahun depan 2 rombel dulu hingga 3 tahun kedepan,” jelas Teguh Henri Sutanto kepada benuanta.co.id, pada Kamis (14/7/2022).

Adapun persiapan penambahan rombel, kata Teguh pihaknya pun memastikan akan ada penambahan ruang kelas. Ia mencontohkan, di SMAN 1 Tarakan direncanakan penambahan 6 kelas, karena masih terdapat sedikit lahan.  “Bawahnya parkiran, atasnya ruang belajar,” sebut Teguh.

Baca Juga :  Momen Lebaran, 13 Ribu Penumpang Padati Pelabuhan Malundung 

Selain penambahan rombel, Disdikbud mendapat saran dari mitranya di DPRD Kaltara, untuk dibangunnya sekolah filial. Wacana tersebut, telah menjadi pembahasan bersama DPRD saat rapat di Tarakan pada Kamis (14/7/2022) lalu.

Sekolah filial menurut Teguh, dapat mengatasi kurangnya daya tampung siswa karena berada di zonasi yang hanya memiliki 1 sekolah.

“Sekolah filial ini ibaratnya sekolah cabang lah dari induknya. Bangunannya kecil yang dibangun di salah satu tempat, nanti guru dan pendaftarannya tetap di induk sekolah, misalnya SMA Negeri 1 Tarakan,” ucap Teguh.

Kemudian juga, langkah untuk membangun sekolah baru di Kota Tarakan, sempat terfikirkan olehnya. Disdikbud menakar betapa kebutuhan sekolah semakin meningkat karena pertambahan penduduk di seluruh Kaltara.

“Kita harus punya (tambah) satu SMA lagi di Tarakan. Tetapi kita sementara mencari lahan. Contohnya aja kemarin warga Pasir Putih banyak yang tidak tertampung di sekolah,” lanjutnya.

Baca Juga :  Arus Balik di Bandara Juwata Tarakan Meningkat dari Tahun Lalu

Pihaknya mengaku belum mengusulkan penambahan sekolah ke Pemerintah Provinsi Kaltara, namun dari banyaknya hambatan PPDB tahun ini, Disdikbud akan mengusulkannya dengan mempertimbangkan kebutuhan.

“Jangka pendeknya yang pasti adalah penambahan ruang kelas baru dan jangka panjangnya adalah penambahan sekolah baru, namun kita masih kaji lagi,” tutur Teguh.

Sebagai informasi, Disdikbud Kaltara mencatat daya tampung SM/SMK negeri di Tarakan hanya sebanyak 2.665 siswa. Kuota tersebut, didukung dengan 74 keseluruhan rombel.

Namun demikian, jumlah tersebut tak sebanding dengan jumlah keseluruhan siswa lulusan SMP yang mencapai 4.257. Sehingga disampaikan Teguh, untuk PPDB tahun 2022 ini, daya tampung siswa di Kota Tarakan hanya 63 persen. (*)

Reporter: Kristianto Triwibowo
Editor: Matthew Gregori Nusa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *