benuanta.co.id, TARAKAN – Dalam menunjang kegiatan pembelajaran di wilayah dengan jaringan internet yang kurang mendukung, Universitas Terbuka (UT) Tarakan melakukan pembelajaran dengan sistem jemput bola terhadap mahasiswa.
Direktur UPBJJ UT Tarakan, Rahmaddian,S.E., M.M., menjelaskan bahwa sistem jemput bola ini dapat mengatasi permasalahan koneksi internet di wilayah 3T.
“Bantuan belajar yang diberikan oleh UT itu banyak, jadi mahasiswa bebas memilih bantuan belajar yang cocok untuknya, khususnya di wilayah yang masih blank spot seperti Krayan,” jelasnya, Sabtu (16/7/2022).
Tak hanya itu, pemberian bekal untuk calon alumni agar dapat bersaing di dunia kerja tentu pihaknya lakukan. Rahmaddian mengatakan pemberian bekal seperti teknologi menjadi hal yang sangat dasar dalam pembelajaran di UT Tarakan yang menganut sistem pembelajaran jarak jauh.
“Misal dalam kondisi Covid, orang bisa mengenal UT karena bisa lebih jauh mengenal pembelajaran onlinenya, meskipun banyak salah kaprah yang menganggap UT hanya pembelajaran online,” paparnya.
Terpisah, Wakil Rektor II UT Pusat, Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si menuturkan bahwa seluruh mahasiswa UT dituntut untuk menguasai teknologi. Jikapun terdapat kendala selama penerapan teknologi dalam pembelajaran online, tentu mahasiswa dapat menggunakan proses pembelajaran online secara tradisional.
“Kita punya ragam tradisional pembelajaran online, ada juga yang modern. Kita prinsipnya memang menciptakan pembelajaran yang didukung 3 teknologi utama, pertama tercetak, tersiar dan terekam,” tukasnya.
“Kita menggencarkan itu semua, jadi tidak ada alasan lagi termasuk juga para masyarakat yang ingin merasakan pendidikan tinggi di Kaltara ini, pendidikan tinggi bukan lagi pendidikan yang mahal. Kita deliver secara demokratis, dapat dinikmati dimanapun,” lanjutnya.
Ali menjabarkan, dengan kehadirannya di Tarakan ini ia tentu memiliki misi khusus bahwa UT hadir menjadi bagian akselerasi peningkatan kapasitas pendidikan manusia khususnya di daerah pelosok dan perbatasan.
Pihaknya ingin mahasiswa cetakan UT dapat unggul dan memiliki jati diri bangsa yang utuh sehingga dapat mengabdi di bumi Benuanta.
“Punya kompetensi, kapasitas, SDM yang tangguh juga yang menjadi garda utama juga dalam bersaing dengan negara-negara tetangga,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Matthew Gregori Nusa
