Sempat Kecewa Gagal Polwan, Nurul Akhirnya Legowo

benuanta.co.id, TARAKAN – Usai dinyatakan gagal jadi polwan melalui Seleksi Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Polri, Nurul Huda tak larut dalam kesedihan. Meski sebelumnya ia mampu meraih peringkat kedua dalam seleksi itu.

Lulusan SMK Negeri 2 Tarakan ini, telah memulai seleksi pada April 2022 lalu harus menerima kenyataan lantaran pengumuman seleksi pada 2 Juli 2022, ia dinyatakan gagal.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1982 votes

Kekecewaan sempat merasuki Nurul, lantaran ia merasa nilainya tertinggi kedua di tingkat Polda Kaltara. Alhasil dirinya tak masuk dalam perangkingan nasional disebabkan Polda Kaltara tidak mendapatkan alokasi Polwan dalam Bakomsus oleh Mabes Polri.

Baca Juga :  Berkat Gubernur Kaltara, Bandara Juwata Tarakan Dapat Extra Flight Arus Balik dari 2 Maskapai

Bahkan, Nardi, ayah Nurul tak kuasa melihat kondisi anaknya, sehingga pria yang berprofesi sebagai nelayan di Juata Laut ini melontarkan surat terbuka untuk Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Merespon kebimbangan keluarga Nurul, Polda Kaltara tak lama kemudian memberikan penjelasan kepada pihak keluarga dengan menyambangi kediamannya di RT 16 Kelurahan Juata Laut.

Nurul kini dapat menerima penjelasan itu, dan akan memikirkan kembali kedepannya.

“Penjelasannya masuk akal ya, karena katanya menggunakan sistem ranking nasional juga. Makanya nama saya tidak masuk informasinya,” ungkapnya pada Selasa (12/7/2022) kepada benuanta.co.id.

Nurul mengaku menerima informasi dari Polda Kaltara, bahwa kuota dari Mabes Polri hanya 20 polwan se-Indonesia. Hal itu pun tidak tertuju untuk Polda Kaltara.

Baca Juga :  Arus Mudik Lancar, Pelanggaran Lalu Lintas Meningkat Selama Ops Ketupat 2024

Meski demikian, Nurul sejak awal mengikuti seleksi tak pernah mengetahui jika peringkat yang digunakan Mabes Polri adalah peringkat nasional.

“Tidak ada info. Ada kuota informasi awal 200 untuk seluruh Indonesia semua Bakomsus. Bukan Bakomsus Logistik saja, tapi semua itu 200. Saya tidak tahu Kaltara berapa penempatannya,” jelasnya.

Anak nelayan yang tak putus asa ini, tetap bertekad untuk mengikuti seleksi Bintara Polri pada tahun berikutnya. Dia berharap jika pada tahun 2023 kembali dibuka Bakomsus Logistik, ia juga mengusulkan tambahan kuota dan casis perempuan.

Soal nilai akhir Nurul yang tidak bisa dianggap sepele, hal itu kerap menjadi pertanyaan keluarga terkait ketidaklulusannya. Pasalnya, nilai akhir Nurul cukup tinggi yakni 65,82. Lantas ternyata, keseluruhan nilai diketahuinya tidak dapat digabungkan dengan berbagai jalur.

Baca Juga :  Arus Balik Padati Dermaga Pelabuhan Tengkayu I Tarakan 

“Nilainya memang tidak bisa digabung jadi penjelasannya bisa diterima. Diterima tahun ini se-Indonesia hanya buka 20 kuota untuk Polwan dan Kaltara tidak ada diterima,” tuturnya.

Dalam waktu dekat, Nurul pun memutuskan untuk melanjutkan perkuliahan di Universitas Terbuka (UT) dengan mengambil jurusan hukum sembari bekerja.

Hal itu ia lakukan dengan tekad dan menunggu tahun 2023 dibukanya seleksi Bintara Polri yang merupakan cita-citanya sejak lama.

“Memang ingin jadi polwan. Ingin mengangkat angkat derajat orangtua, sama mau mengayomi, mengabdi kepada masyarakat,” tutupnya. (*)

Reporter: Kristianto Triwibowo

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *