benuanta.co.id, NUNUKAN – Kementerian Pemuda Dan olahraga Republik Indonesia (KEMENPORA RI) menunjuk dua Kabupaten di Kalimantan Utara sebagai Sport Development Indeks (SDI) 2022, yakni Bulungan dan Nunukan untuk mengukur tingkat olahraga dengan cara mengisi survey serta melakukan tes kebugaran.
Ketua Koordinator Tim SDI Kabupaten Nunukan, Hj. Rina Dwi Julianti, S. Kom, mengatakan untuk di Nunukan lokasi sampling telah ditentukan langsung di pusat yakni di Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan.
“Di Kaltara ada dua yang di tunjuk yakni Kabupaten Nunukan dan Bulungan, sebanyak 30 responden masing-masing wilayah, yang terbagi tiga kategori usia mulai dari usia 10 hingga 19 tahun terdiri dari 3 putra dan 3 putri, untuk yang 20 hingga 44 tahun 8 putra dan 8 putri, dan untuk usia 45 hingga 60 tahun ada 4 putra dan 4 putri,” Hj. Rina kepada benuanta.co.id, Kamis, 14 Juli 2022.
Sebanyak 30 orang ini sebagai perwakilan masyarakat se-Kabupaten Nunukan, tingkat kebugaran mereka ini seperti apa. Dan itu yang akan menjadi faktor penentu pengambilan kebijakan, karena SDI ini merupakan salah satu dasar pengambilan keputusan dalam pelaksanaan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
“Itu yang diharapkan Kementerian Pemuda Dan olahraga Republik Indonesia, dan responden ini tidak hanya datang begitu saja juga akan diberikan pengganti uang transportasi dari rumah ke Gor sebesar Rp 50.000 per orang, dan ditanggung konsumsi,” jelasnya.
Untuk kegiatan pengisian data SDI 2022 kabupaten/Kota, hanya satu hari saja itu pun tidak membutuhkan waktu yang lama, yang lama hanya tim pengumpul data. Karena selain dari 30 orang responden juga pihaknya mengisi data jumlah guru olahraga se-kecamatan, pelatih instruktur atau suka relawan, penduduk juga dihitung, ada sebanyak 9 para meter.
Dengan begitu data yang diambil ini secara akurat dan real di lapangan tidak mengada-ada. Data ini nantinya akan diumumkan pada hari olahraga nasional tahun 2022, sebagai sumber data dalam pengambilan kebijakan kegiatan keolahragaan di Indonesia.
“Kami ditargetkan bulan Juli ini harus selesai, karena mereka harus mengelola data lagi dipusat pada bulan Agustus, ini saja kita terlambat seharusnya itu 1 Juli kemarin sudah terlaksana,” terangnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli